10. Annoying and Surprising
***
BRAKK!
Pusing sekali rasanya saat Aileen mengangkat kepala yang semula tenggelam kedalam lipatan kedua tangannya. Ia seperti orang yang sedang sakit matanya itu tidak berbohong, terlihat sayu dengan wajah yang lesu—dikantung matanya pun mulai terlihat warna kecokelatan, bibirnya bahkan sedikit pucat, entah gadis itu sarapan sebelum berangkat sekolah atau memang tidak baik-baik saja untuk sekarang ini. Yang jelasnya—wanita berambut cokelat gelap bergelombang dengan pakaian berwarna beige yang sebelumnya mengebrak meja Aileen—saat ini melipat kedua tangannya sambil mengangkat satu alisnya menatap gadis itu.
"Kamu sakit?" tanyanya dengan raut wajah datar.
Aileen menatap wanita itu, pandangannya beralih pada seorang gadis yang berdiri dibelakangnya. Ia tahu siapa gadis itu, keningnya mengkerut binggung kala memikirkan keberadaan gadis itu didalam kelasnya dengan menggendong tas ransel berwana pink pastel.
"Aileen, I'm talking to you!" Wanita di hadapan Aileen menaikan nada bicaranya, ia terlihat marah lagi sekarang.
"Sorry, saya lagi sakit," jawab Aileen sambil melirik wanita dihadapannya lalu kembali memfokuskan pandangan pada gadis itu. Aileen beranjak dari tempat duduknya kemudian melangkah melewati gadis itu, senyuman tipis terukir di bibir gadis itu saat keduanya bertatapan singkat.
"Mau ke mana kamu?" kata Wanita berambut bergelombang yang menatap punggung Aileen tajam saat ini.
"Saya udah bilang kalau saya sakit, kan? Sekarang saya izin ke UKS, terima kasih."
Aileen berusaha menjaga emosinya kali ini, tubuhnya sudah terlalu lelah untuk melawan orang yang terus menaikan nadanya saat berbicara. Ia tidak suka mendengar nada tinggi dari siapapun, entah kenapa rasanya sangat menganggu sekali. Kaki jenjangnya membawa ia menaiki tangga menuju rooptop, matanya masih terlihat sayu saat tak sengaja menguap, ia butuh tidur nyenyak dibanding sebelumnya.
Tiga hari belakangan ini Aileen tidak bisa tidur nyenyak karena Aiden, semenjak masalah beberapa waktu lalu, Aiden belum juga pulang, lelaki itu enggan untuk pulang kebangunan yang disebut 'rumah' itu, semua orang sudah mencari Aiden. Tapi tidak ada yang berhasil menemukan keberadaan lelaki itu, kata Zei "Gak usah nyariin Aiden, dia bakalan pulang sendiri tanpa dicariin." Perkataan lelaki itu tidak membuat pikiran Aileen tenang, sampai sekarang ini perasaannya masih terasa tak enak karena perkataan menyinggung Nafil kepada Aiden.
Fuck.
Aileen meraup wajahnya kasar, gadis itu mendengus kala kaki jenjangnya melangkah lebih lebar mendekati pintu masuk rooptop, pusing sekali rasanya kalau harus mengingat kejadian di masa lalu, Aileen membenci wanita itu, wanita yang memberi luka dan trauma kepadanya, bahkan ikut memberikannya kepada ayah dan saudaranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRINCIPESSA [On Going]
Teen FictionAileen berusaha keras membersihkan nama baiknya setelah rumor tentang dirinya beredar belakang ini, hampir seluruh siswa siswi Alexander High School membicarakan Aileen, pasalnya selain masalah kasus gadis itu, ia tiba-tiba saja dikabarkan dekat de...