11. Little sister and billiards***
Aileen tersentak saat suara keras terdengar bersamaan dengan suara langkah kaki yang memasuki kamarnya. Ia menatap Zai dan Zei yang sekarang sudah menatapnya tajam, sepasang kakak beradik itu duduk di tepi ranjang, tidak jauh dari posisi Aileen yang saat ini duduk di kursi dekat jendela kamarnya.
"Tadi lo kenapa disekolah?" Zai memulai pembicaraan, seolah sedang tidak tahu apa-apa tentang Aileen yang menghabiskan waktu di UKS selama jam sekolah.
Aileen menghela napas, melihat ekspresi datar Zai dan Zei sudah membuat ia tahu arah pembicaraan mereka. "Gue sakit, El—"
"Nah, udah gue duga. Ini karena lo gak makan dari kemarin, kan?" Zei memotong sambil memasang wajah kesal saat menatap Aileen. "Lo gak makan hampir tiga hari penuh, Ai. Kalau sampai papa lo tau, habis kita berdua."
Zai mengangguk menyetujui. "Kita gak marah, ya sama lo. Kita cuma gak mau lo kayak gitu lagi, lo harus jaga kesehatan jangan terlalu bebanin pikiran lo," ucapnya.
"Soal Aiden, lo tenang aja. Gue pastiin dia baik-baik aja, sekarang lo harus bisa buat diri lo baik juga," imbuh Zei membuat Aileen mengerutkan kening.
Gadis itu melirik kepada pelayan yang membawa nampan berisikan makanan dan segelas air. Aileen mendengkus lalu menatap Zai dan Zei dengan satu alis yang terangkat.
"Makan, Aileen. Papa dan Mama lo pulang dua jam lagi, mami Chandra udah tau kalau lo sakit," kata Zei dingin.
Aileen menghela napas panjang sebelum mempersilahkan pelayan tadi pergi. "Om Kenan mana?" tanyanya sambil menyuapkan sedikit makanan kedalam mulutnya.
"Biasa, sibuk ngurusin file perusahaan." Zai membalas sambil memperhatikan cara makan Aileen, seperti tidak selera padahal itu makanan favoritnya.
"Sini," ujar Zai sambil mengambil alih sendok dari genggaman Aileen. Lelaki itu duduk berhadapan dengan Aileen, matanya menatap gadis itu lekat kala menyuapkan makanan.
Aileen seperti sedang dejavu dengan suasana sewaktu di UKS, melihat Zai yang masih menyuapkan nasi kedalam mulutnya, mampu mengingatkan Aileen kepada Elard. Bukan sedang menyukai lelaki itu, tapi merasa tiba-tiba kesal karena mengingat ucapan Anna. Sialnya itu tidak penting untuknya, kenapa harus dipikirkan?
"Aiden gimana sekarang?" Aileen membuka percakapan dengan mulut yang masih mengunyah.
Zei melempar tatapan pada Zai saat lelaki itu menoleh menatapnya lalu menganggukan kepala. Entah apa artinya tapi itu membuat Aileen menatap mereka curiga.
"Seperti yang gue bilang, Aiden baik-baik aja."
Aileen terdiam, matanya beradu pandang dengan Zei. Perasaannya masih tampak curiga seperti ada sesuatu yang disembunyikan Zai dan Zei kepadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRINCIPESSA [On Going]
Teen FictionAileen berusaha keras membersihkan nama baiknya setelah rumor tentang dirinya beredar belakang ini, hampir seluruh siswa siswi Alexander High School membicarakan Aileen, pasalnya selain masalah kasus gadis itu, ia tiba-tiba saja dikabarkan dekat de...