9. Togetherness

3.2K 223 13
                                    

09

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

09. TOGETHERNESS

***

Suara ketukan pintu membuat Aileen menoleh singkat pada pintu berwarna hitam. Jarinya bergerak melipat halaman pada buku yang sedang ia baca, lalu beranjak dari tempat tidur setelah meletakan buku bersampul merah maroon itu di atas kasur.

Aileen terkejut melihat keempat lelaki yang berdiri didepan kamarnya dengan barang bawaan mereka. Gadis itu melirik Zai yang sudah siap dengan piama tidurnya dan Zei yang hanya memakai celana pendek tanpa atasan apapun hingga memperlihatkan otot perut lelaki itu. Sementara Aiden dan Steven memakai T-shirt dan celana pendek.

"Mau ngapain?" tanya Aileen binggung.

"Mau numpang tidur, boleh 'kan?" Zei menaik turunkan alisnya saat Aileen terdiam menatap mereka. "Ayolah, sekarang cuma kita berempat disini, kata mami Chandra mereka masih lama pulangnya, ini waktu yang pas buat ngehabisin waktu berempat, gak ada salahnya lho kalau berantakan dikit." Zei menjelaskan dengan senyum manis saat melempar pandangan ke arah Steven yang masih setia memegang keranjang berisi cemilan.

Aileen menghela napas lalu mengangguk sambil membuka pintu lebih lebar, kepalanya menggeleng melihat Zai masuk dengan membawa guling kesayangannya, lelaki itu bahkan membawa penutup mata bergambar kucing yang di kalungkan di lehernya. Ya, diantara mereka berempat, sepertinya hanya Zai yang benar-benar berniat tidur kalau tiga lelaki ini sepertinya mau menghambur saja, pikir Aileen.

"Ingat, ya? Habis ini beresin, gue gak mau dimarahin sama Mami Chandra kalau kamar gue kotor," ucap Aileen membuat mereka berempat mengangguk sambil mengacungkan jari jempol. Gadis itu berbaring di tengah saat Aiden dan Zai, sementara di bagian bawah ada Steven yang sedang mengeluarkan beberapa cemilan dari dalam keranjang dan Zei yang memilih duduk di sofa depan kasur Aileen sambil menyalakan Televisi.

"Kenapa masih baca ini?" Aiden menaikan satu alisnya kala memperlihatkan buku bersampul merah maroon pada Aileen.

"Wih, ini 'kan buku yang lagi trend banget ceritanya, dapat dari mana, Ai?" tanya Zai saat mengambil buku bersampul merah maroon itu dari tangan Aiden.

"Dikasih om Kenan," jawab Aileen sambil menatap layar Televisi yang menampilkan beberapa pilihan Film.

"Steven, lo harus ingatin daddy lo buat gak ngasih, Principessa buku kayak gini," ucap Zai saat menyadari isi buku tersebut membahas kisah percintaan seseorang yang cukup vulgar.

"Gue udah besar, ya? Lagian ceritanya seru, sayang kalau gak di baca." Aileen memprotes tak terima Zai memberikan buku itu kepada Steven.

Lelaki itu mendeham. "Lo tetap gak boleh baca ini, Aileen. Gue punya buku cerita tentang si kancil yang bijak, mau?" tawar Steven dengan wajah datar.

Aileen menggeleng gadis itu hendak meraih buku yang Steven pegang, tetapi Aiden menahan pergelangan tangannya. Wajah Aileen tampak cemberut sekarang, gadis itu menyadarkan kepalanya pada bahu Zai saat lelaki itu sibuk mengunyah keripik pisang cokelat sambil menatap film yang baru saja Zei putar.

PRINCIPESSA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang