16. Quarrel

1.9K 184 10
                                    

16

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

16. QUARREL

***

Derap langkah kaki Aileen menggema dalam sebuah rumah mewah, bertema white and gold. Wajahnya terlihat datar dengan alis tebal yang mengernyit jelas. Bola mata jade itu menatap lurus anak tangga didepannya—mengabaikan suara beberapa orang dibelakang yang memanggil namanya. Mata Aileen menajam saat Aiden meraih pergelangan tangannya, ia menepis tangan cowok itu—kemudian beradu tatapan sengit dalam jarak dekat.

"Mau apa lo?! Gue nggak mau denger semua omongan lo."

Aiden berusaha tidak terpancing emosi. "Lo nggak seharusnya marah," ujarnya tenang.

"Nggak? Maksud lo gue harus diam aja waktu kalian nyerang orang bawa-bawa nama gue?"

"Gak ada yang bawa nama lo." Aiden berucap cepat. Rahangnya mulai mengeras, tidak suka dengan sifat keras kepala adiknya itu. "Kita nyerang Arvelix karena mereka udah buat masalah, gak ada sangkut pautnya dengan nama lo!"

"Oh, ya? Lo pikir gue nggak tahu masalah arvelix apa? Orang-orang juga tahu kalau kalian nyerang arvelix karena gue, Aiden. Lo nggak usah bohongin gue!"

"Gue gak bohong, Aileen!" Habis sudah kesabaran Aiden, cowok berkaos abu-abu itu menaiki satu pijakan anak tangga, ia dan Aileen lebih dekat sekarang. Keduanya beradu pandang dalam diam, lidah Aileen seakan kelu saat mendengar suara keras Aiden.

"Gue gak akan ngebiarin mereka nyakitin lo, kalaupun osvald nyerang arvelix karena masalah di garbera club, itu artinya kita ngelindungin lo."

"Gue gak butuh di lindungin," sela Aileen sembari mendorong tubuh Aiden.

Cowok itu dengan sigap berpegangan pada pembatas tangga. Netra russet brown itu menajam, kemudian bergerak cepat—menaiki anak tangga lalu kembali menggapai tangan Aileen.

"Lo kenapa, sih? Salah kita semua dimana?!"

Aileen berusaha menarik tangannya lagi namun kali ini cengkraman tangan Aiden lebih kuat membuat tangan cewek itu semakin terjebak.

"Jawab, Aileen!"

"LO SEMUA NGGAK HARUS NYERANG ARVELIX BUAT BALAS DENDAM KARENA GUE!" Aileen membentak Aiden tepat dihadapan lelaki itu. "GARA-GARA KALIAN TEMAN MEREKA MENINGGAL. ORANG-ORANG PADA OMONGIN GUE, DAN GUE NGGAK SUKA MEREKA SANGKUT PAUTIN GUE DENGAN KALIAN!"

"Kenapa?!"

"KARENA MEREKA MULAI CURIGA SAMA GUE!"

Kebisingan di anak tangga memancing kedatangan para orang tua. Tak jauh dari posisi Aiden dan Aileen, Auris berdiri memperhatikan interaksi anaknya intens. Wanita berkepala tiga itu baru saja akan melangkah mendekati mereka, namun cekalan tangan Aurel menghentikan langkahnya.

PRINCIPESSA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang