°7°

2.3K 131 1
                                    

Happy Reading
.....

Suasana pada pagi hari di keluarga Yoga tidak seperti biasanya,ramai dan berantakan lebih tepatnya. Mama Yoga yang tengah berkutik di dapur, Papanya yang tengah mengomel-omel entah karena apa, dan itu semua membuat sang pendengar merasa terusik saat memasuki alam mimpi yang entah indah atau buruk.

Yoga membuka matanya dengan paksa meski kantuk masih menyerangnya, dan tak lupa dia mengucek-ngucek mata nya untuk membuat penglihatannya kembali jelas. Dia langsung beranjak dari kasur dan memakai sandal tidurnya untuk menuju ke sumber suara tersebut.

Saat dia tengah berada di pertengahan tangga, dia ternganga akibat melihat ruang tamu yang berantakan dan dapur yang kocar-kacir yang Yoga sendiri tidak tahu dikarenakan apa.

"Pa, Ma! Ini kenapa ruang tamu persis kapal pecah?" Tanya Yoga terkejut.

Papa dan Mama nya refleks mengalihkan tatapannya ke arah Yoga, "kamu gak tau? Barusan ayam masuk kesini, habis itu Mama coba usir kan, tapi ayamnya malah makin jadi-jadi." Syok Mama Yoga.

"Papa sendiri kenapa?"

"Frustasi lha, udah perut Papa lapar sekali, ditambah lihat ruang tamu sama dapur gini gara-gara ulah ayam." Balas Papa Yoga dengan hemusan nafas kasar.

"Ayamnya sekarang kemana?"

"Kamu ngapain malah tanya ayamnya Yoga?! Naksir kamu sama dia hah?" Ujar Mama Yoga dengan emosi yang perlahan-lahan muncul.

"Ma, apaansih gak gitu ya." Timpal Yoga dengan cepat.

Papa nya mengacak-acak rambutnya karena kembali frustasi melihat istri dan anaknya yang ia tebak akan beradu mulut sebentar lagi.

"Yoga sabar kok, Ma. Udah sekarang kita beresin ini bareng-bareng, habis itu Mama masak lagi." Sahut Yoga dengan mengalah.

Percayalah, sifat sosok Yogaswara yang bisa dibilang dingin dan irit bicara akan berubah 99% kepada Mama atau Papanya, mungkin kepada Helena akan otw wk

*****

"Tumben bos kita datangnya cepet"

"Udah makan, bos?"

"Berak, gimana bos?"

"Gak sekalian lo tanya, udah punya pacar belum boss?"

Sorakan heboh dari teman-teman Yoga begitu menggelar diarea koridor kelas bawah. Ya, posisi mereka saat ini sedang berada di area kelas adik kelas. Wildan dan Reygan lah yang memaksa mereka kesini, dengan alasan ingin mencari pengalaman berada di koridor adik kelas-alasan yang tidak masuk akal.

Yoga menatap semua teman-temannya yang berjumlah enam itu dengan tatapan seperti biasanya-datar. Dia melipat kedua tangannya di depan dada.

"Ngapain kumpul disini?" Pertanyaan tersebut membuat Wildan dan Reygan kicep seketika. Bisa mampus mereka kalau sampai Yoga tau, merekalah yang memaksa lainnya untuk kesini.

Jefran menyenggol Wildan, hal itu membuat pandangan Yoga teralihkan padanya.

"A-anu bos, REYGAN IYA REYGAN BOS!"

YOGASWARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang