Happy Reading.
Tokyo, Jepang.
Rania menatap Ocha dan Benji yang masih diam, setelah dirinya selesai bercerita. Sampai terdengar Benji menghela napas.
"Gue akan cari tau siapa pria itu," ucap Benji.
"No. Jangan, dia gak salah, dan gue gak ada niat minta dia bertanggung jawab, dia hanya nolong gue," balas Rania menggelengkan kepalanya, tidak setuju Benji mencari tahu pria itu.
"Tapi dia harus tau kalau lu hamil, gimana kalau suatu saat kalian ketemu lagi. Ini bisa jadi masalah ke depannya, Ran," ucap Benji serius.
"Kalau suatu saat gue ketemu dia lagi, gue gak akan bilang ini anaknya," balas Rania.
"Ran, apa yang dibilang Benji benar, dari cerita lu, gue yakin dia bukan orang sembarangan." Kali ini Ocha yang bersuara.
"Gue gak mau dikira manfaatin keadaan, apalagi kalau benar dia bukan orang sembarangan," ucap Rania.
"Kita cuma sekedar tau aja dulu siapa dia, jadi kita bisa tau harus apa ke depannya." Benji memberi solusi.
"Gue perlu waktu berpikir, gue belum siap buat tau dia siapa," ucap Rania.
"Ok. Kabarin gue kalau lu udah siap tau siapa pria itu," balas Benji mengalah.
Memang bukan hal sulit untuk Benji mencari informasi seperti ini, Rania bersyukur memiliki sahabat seperti Ocha dan Benji. Mereka akan saling membantu satu sama lain.
"Kita ke rumah sakit ya, periksa kandungan lu," ajak Ocha.
Ocha bangun dari duduknya menghampiri Rania, lalu memeluk Rania. Keduanya berpelukan. Benji juga bangun dari duduknya, memeluk kedua sahabatnya itu.
"Stop, bikin gue khawatir terus sama kalian, guys," ucap Benji terdengar frustrasi.
Rania dan Ocha tertawa dalam pelukan mereka mendengar ucapan Benji.
***
Mereka ke rumah sakit bersama. Sekarang sudah duduk menunggu nama Rania dipanggil.
"Gue gak nyangka sebentar lagi jadi Auntie," ucap Ocha tersenyum senang.
"Jadi Auntie yang baik ya, beliin anak gue mainan yang banyak nantinya," balas Rania tertawa pelan.
"Siap. Anak lu bakal jadi kesayangan gue nantinya," ucap Ocha.
Benji hanya diam saja mendengar kedua sahabatnya berbicara.
"Miss. Rania Maeda," panggil seorang suster.
Mereka bertiga bangun dari duduknya, mengikuti suster yang tadi memanggil nama Rania masuk ke dalam ruangan dokter.
"Selamat sore. Perkenalkan, saya Dokter Mirei, mau periksa kehamilan?" tanya dokter Mirei ramah.
Rania dan Ocha duduk bersebelahan, sementara Benji memilih duduk di sofa belakang.
"Selamat sore, Dokter. Iya Dok, saya mau periksa kehamilan saya," jawab Rania tersenyum.
"Apa sudah test pack sebelumnya?" tanya dokter Mirei.
"Sudah, Dok. Saya sudah test pack dengan lima merek berbeda, dan semuanya garis dua," jawab Rania.
Dokter Mirei tersenyum, mengangguk mengerti, lalu menanyakan kapan hari pertama haid terakhir Rania.
"Kalau gitu kita USG dulu ya," ucap dokter Mirei bangun dari duduknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Happiness [END]
Romance🔞 WARNING 🔞 #Marriage Series 2 Berawal dari pertemuan tidak sengaja, yang menyebabkan kejadian tidak terduga, membuat keduanya saling terikat. Menikah adalah cara untuk bertanggung jawab atas apa yang terjadi. Berharap pernikahan itu bisa berjala...