Part 19 - Jakarta-Bali

13.7K 709 52
                                    

Happy Reading.









Jakarta, Indonesia.

Sampai di Jakarta, tujuan pertama Revan dan Rania adalah hotel tempat Benji menginap. Sebenarnya Revan ingin ke apartemen lebih dulu, besok baru bertemu Benji, tapi Rania menolak, karena dirinya harus segera bertemu Benji.

Jadi di sinilah keduanya berada, di depan salah satu kamar hotel mewah di Jakarta. Rania menekan bel beberapa kali. Sampai akhirnya, Benji membuka pintu.

Pria itu langsung menyentil kening Rania, membuat Rania meringis kesakitan, sambil mengusap keningnya. Revan terkekeh melihat keduanya, lalu mengusap kening Rania.

"Masuk," ucap Benji ketus.

Rania terkekeh, lalu mengikuti Benji masuk ke dalam kamar. Revan hanya diam mengikuti Rania dan Benji.

"Kenapa lu jemput dia sih, Van? Kalau gue jadi lu, biarin aja dia jadi anak hilang di negara orang," ucap Benji.

Benji baru saja mengambil minuman bersoda untuk Revan, sementara untuk Rania air mineral botol. Benji meletakkan kedua minuman itu di meja.

"Gak usah ngomong gitu ya, lu juga nyariin gue 'kan," balas Rania sambil mengambil minuman di meja.

Saat ingin membukanya, Revan mengambil botol itu, lalu membukakan tutupnya, Rania tersenyum senang melihatnya.

"Kalau bukan karena Ocha, malas banget gue nyariin lu," ucap Benji ketus sambil membuka kaleng minuman.

"Yakin? emang lu rela kehilangan gue?" tanya Rania, sebelum meminum air-nya.

"Kalau buat urusan kerjaan gue gak rela, tapi kalau persahabatan gue rela. Punya sahabat kok bodoh banget soal urusan pribadi," jawab Benji mencibir Rania.

"Siap-siap besok surat resign gue ada di meja kerja lu," ucap Rania ketus.

"Ck. Lu mau lihat Ocha langsung datang ke sini marah-marah kayak dua hari lalu?" tanya Benji mendengkus kesal.

2 hari yang lalu, Ocha datang ke Jakarta menemui Benji. Ocha marah-marah mengatakan Benji tidak becus mencari Rania.

Rania tertawa membayangkan Ocha memarahi Benji. Sementara Benji dan Revan menggelengkan kepalanya melihat perempuan hamil itu.

"Gue gak mau ya Ran lu kabur-kaburan lagi. For God's Sake, lu bukan ABG," ucap Benji.

"Iya bawel, tapi gue serius soal surat resign," balas Rania dengan wajah serius.

"Gak lucu, Ran. Jangan bercanda," ucap Benji serius.

"Dia gak bercanda, kita akan menikah," balas Revan yang sejak tadi hanya diam.

"Oh God," ucap Benji

Benji bangun dari duduknya, langsung menarik pelan tangan Rania untuk berdiri, lalu memeluk Rania. Bagi Benji, Rania sudah seperti adiknya, dan sekarang mendengar Rania akan menikah, Benji sungguh sangat bahagia.

***

Setelah bertemu Benji, Revan dan Rania pulang ke apartemen. Sampai di apartemen, Rania langsung masuk ke kamar, lalu menuju kamar mandi untuk membasuh wajahnya, Revan melarangnya untuk mandi, karena sudah malam.

Saat keluar dari kamar mandi, melihat Revan belum masuk kamar, Rania menuju walk in closet, untuk mengganti pakaiannya dengan gaun tidur. Sebelum keluar kamar, Rania memakai kimononya.

Sudah di luar kamar, Rania tidak melihat Revan di mana pun, membuatnya langsung sangat panik, mencari ponselnya. Rania menghubungi Revan, tapi Revan tidak mengangkat panggilannya.

Marriage Happiness [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang