ABOUT: SENSE

7

Aku menekan beberapa angka sebelum kemudian membuka pintu rumahku dengan hembusan napas panjang.

"Baiklah, bersikap seperti biasa saja sebagaimana kalian berkunjung," ujarku pada mereka.

"Aku tahu dan tak perlu diingatkan," jawab Soora.

Aku melangkah menuju lantai atas sedangkan kedua temanku mengikuti di belakangku.

"Ahh, akhirnya aku bisa mengistirahatkan—"

"Jungkook berhenti!"

Aku berteriak dan itu membuat keduanya menatap terkejut dan aneh. Yang benar saja, beruntung aku dapat mencegahnya atau jika tidak yang pria Jeon itu lihat bukanlah ruangan tempat kami berkumpul seperti biasa, namun kamar yang mungkin tampak seperti kamar pria.

Maaf saja, diriku belum pernah melihat keadaan kamar pria Yogi itu selama dia menumpang.

"Ada apa?" Jungkook menatapku dengan tatapan bingung.

"Ka-kau jangan membuka pintu itu!" Ujarku sedikit berteriak.

Soora menepuk pelan bahu kiriku. "Hei, calm down, dear. Ada apa dengan kamar itu? Oh, apakah itu kamar tamu yang kau maksud?"

Setengah bingung ingin menjawab apa, tapi memang seperti itu kenyataannya. Aku juga sudah memberitahu kepada mereka bahwa akan ada orang lain di rumahku, namun agaknya mereka tak terlalu mempermasalahkan meski sebelumnya sempat merasa kecewa.

"Iya, aku harap kalian tak terlalu merasa terganggu."

"No problem," ujar Soora.

"Baiklah, ladies... kapan kita akan masuk ke kamar? Tubuhku sakit asal kalian tahu akibat taekwondo tadi."

Aku menghembuskan napas panjang dalam diam. Berharap saja tak akan ada drama selama dua hari ini.

Semoga saja juga si Yogi itu tak mengacau.

[]