24

159 40 4
                                    

Berusaha untuk tak terlalu dekat dalam waktu lama agaknya sudah menjadi kebiasaan. Malam di mana aku yang merasa lapar dan tanpa sengaja bertemu pria Min itu dan berujar omong kosong membuat alasan untuk diriku menjauh jadi kuat.

Sudah berkurangnya interaksi antara aku dan pria itu sama sekali tidak mengubah perasaan yang membuatku nyaris memaki. Tidak tahu juga mengapa perasaan ini timbul dan mengapa harus dengan pria yang menumpang di dalam rumahku.

Aku turun dari lantai dua, ingin mengambil air dingin di panasnya terik matahari hari siang ini, mungkin segelas jus jeruk cukup menyegarkan tenggorokanku yang terasa tandus.

Namun langkah kakiku terhebat ketika benar-benar ingin menginjak tangga terakhir. Ada orang asing di kursi tamu sana dan diriku menatap penuh selidik.

"Siapa kau?"

Wanita itu menoleh, menatap diriku sedikit terkejut lantas terburu berdiri dengan senyum canggungnya.

"Saya Lee Soyeong, teman Min Yoongi. Saya sedang mengerjakan tugas bersama Yoongi."

Aku menaikkan kedua alis dengan pandangan penuh selidik. "Teman?"

Wanita itu mengangguk dengan senyum yang tersemat manis, namun aku tahu itu adalah cara wanita itu untuk menutupi rasa canggung.

Diriku memindai seluruh yang ada pada wanita Lee itu. Pakaian sederhana dengan surainya yang terikat cukup menawan meski terlihat seadanya dengan wajah yang cukup cantik juga kulit putihnya yang membuatku nyaris memaki.

Bukan karena diriku berkulit lebih gelap, hanya saja wanita itu terlalu menawan untuk menjadi sainganku.

Tunggu, saingan?

"Jihye?"

Aku sedikit tersentak kaget, menoleh cepat mendapati pria Min dengan nampan yang berisi dua gelas jus jeruk di tangannya membuat otakku berproses cepat.

"Jus itu?"

Aku berlari cepat ke arah dapur dan mendapati kotak jus jeruk yang merupakan stok terakhir telah kosong. Aku kembali bergegas kembali ke ruang tamu dan melihat kedua orang itu meminum dengan santai tanpa mengetahui diriku yang menatap keduanya sinis.

Wanita itu menatap diriku dan itu membuat pria Min itu turut menatap diriku.

"Jihye, ada apa?"

Suara Yoongi tidak membuat keadaanku membaik, lantas kembali melangkahkan kaki menaiki anak tangga menuju ke dalam kamar dengan membanting pintu kuat.

Aku tidak tahu mengapa atmosfer di sekitarku terasa begitu panas— atau hanya karena perasaanku saja?

Intinya ketika mengetahui pria Min yang ternyata cukup akrab atau bahkan sangat akrab dengan wanita asing itu hingga saling tertawa seraya sesekali meneguk minuman yang ingin aku konsumsi sebelumnya membuat kepalaku terasa panas. Kini diriku menggebrak pintu di belakangku ketika suara tawa mereka yang berada di bawah terdengar meski samar di runguku dan itu mempengaruhi keadaan di bawah, sebab tawa sialan itu tak lagi terdengar.

Aku merasa panas di hari libur ini.

[]

Baik banget diriku hari ini tiga chapter sekaligus 😌

ABOUT: SENSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang