26

148 36 0
                                    

Hari ini merupakan akhir pekan. Biasanya diriku masih bergulung selimut di atas ranjangku, tapi kali ini berbeda. Dahi yang basah akibat keringat serta surai yang terikat asal.

"Wahh, ada kabar baik apa hari ini?"

Suara Papa terdengar cukup kuat, mengisi seluruh penjuru dapur. Diriku menoleh, menatap pria paruh baya yang kini tengah berjalan menghampiri meja makan dan duduk di kursi yang biasa dirinya tempati.

"Tidak ada yang istimewa." Aku tersenyum malu.

Suara langkah kaki yang lain terdengar dan itu membuat diriku menoleh setelah meletakkan apron yang aku gunakan sebelumnya ke tempat seperti semula.

"Duduklah, Yoon. Dirimu harus mencoba semua ini."

Pria itu tersenyum menanggapi. "Tentu, Paman."

Lalu aku duduk berseberangan dengan pria Min itu. Semua termasuk diriku memakan suapan pertama. Wajah Papa tampak senang dan itu membuat kebahagiaanku meningkat.

"Ini luar biasa, sudah lama Papa tidak memakan masakanmu." Papa menatap diriku senang.

"Ini buatan Jihye?"

Papa menoleh menatap pria Min yang menampilkan raut bertanya. "Iya. Sesungguhnya gadis itu pintar memasak, hanya saja dirinya pemalas. Terakhir kali dirinya berkutat serius di dapur seperti ini adalah dua tahun yang lalu saat hari ulang tahunnya. Saat itu dirinya mempunyai teman baru yang namanya Soora dan Jungkook, maka sebab itu dia senang."

Aku melihat pria Min itu menanggapi pernyataan Papa dengan sesekali anggukkan seraya menyuap makanan di dalam piringnya.

"Kita mendapatkan gadisku memasak hari ini, Papa jadi bertanya tentang gerangan apa yang membuat gadis kecil ini memasak? Pasti sesuatu yang menggembirakan." Papa menoleh menatapku yang hanya menyimak konversasi mereka sedari tadi dengan pandangan menunduk.

Aku mengangkat kepalaku, menatap Papa dan kemudian memindahkan atensi ke arah pria di seberang ku yang juga menatap diriku.

"Tidak ada, hanya ingin membuat Papa terkesan."

Jelas bukan Papa, tapi pria di depanku yang kini menundukkan kepala seraya menyuap satu sendok makanan lagi sebelum berujar.

"Ini enak, aku suka."

Lalu pria itu menoleh menatap diriku sebelum kembali memindahkan atensi menatap Papaku seraya tersenyum.

Bukan diriku yang membuatnya terkesan, namun Yoongi yang membuatku terkesan sebab senyumannya.

[]

ABOUT: SENSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang