Ares melirik kearahku dan tersenyum tipis sedangkan aku hanya membalasnya dengan tatapan penuh tanda tanya.
"selamat senja semua"sapa ares dengan senyumnya yang tiba tiba terasa manis dan mungkin bukan hanya aku saja yang merasakannya.terlihat semua pengunjung bersorak kegirangan.
"gimana acaranya?udah dapet jodoh belum?hahaha"ucap ares yang mengundang tawa penonton
kenapa tiba tiba ares sok lucu?pikirku yang masih tak mengerti apa maksud semua ini.
"ok ok,gue disini nggak mau basa basi cuma mau mengakui sesuatu"teriakan heboh bergemuruh membuat suasana seketika ramai.
rita berlari kearahku dan dengan tiba tiba menarikku ke tengah barisan penonton.
"aduh,maap ya nggak sengaja"ucapku yang tak sengaja menginjak kaki cewek dibelakangku
"iya kak"
"nggak kenapa napakan?"ia hanya menggeleng pelan dan tersenyum.aku hanya menbalas senyumnya dan berbalik memukul rita
"lo sih jadi nginjek orangkan gue"
"lo aja yang punya mata kaki nggak dipake"
"lagian ngapain sih rit desek desakan disini?"
"biar nontonnya keliatan"
"ya disamping panggung juga keliatan kali"
"beda suasana"
"alasan.lo mau mepet kesiapa disini?"seketika rita menepuk punggungku dengan keras membuatku tersentak kaget
rita menempelkan jari telunjuknya di bibir dan berbisik"shht!jangan bilang bilang"
"gue bakal bawain sebuah lagu yang mungkin kalian semua pernah dengar kalau enggak berarti lagu ini spesial buat lo"ucap ares yang kembali mengundang teriakan
"1...2...3"
chris mulai memainkan keyboardnya dengan santai
seketika semua berteriak rusuh saat ares menyanyikan bait pertama
"there is bitter,in everyday but then i feel it"ares membawakan lagu bitter love dari ardhito pramono.
semua penonton ikut bernyanyi dan terlihat banyak yang tersenyum memnadang ares,aku hanya merollingkan mata mencari pemandangan lain
"kak ares ganteng yah"suara bisik bisik dibelakangku mengundang penasaran.
sepertinya adik kelassalah satu dari mereka terlihat antusisias melihat penampilan ares"iya suaranya juga merdu banget parah"
"bisa meleyot tiap hari kalau gue jadi pacarnya"ucap satunya lagi membuatku tertawa pelan
"jangan mimpi ditatap dikit aja lo udah mau nangis"
"yakan selama ini kak ares main senggol bacok"ucap mereka dan aku menyetujuinya dengan menganggukan kepala
"beberapa bulan ini kak ares berubah yah jadi sedikit baik"
"sedikit aja udah bikin gue meleyot apa lagi banyak ampa nggak mencair gue"ucap mereka yang membuatku kembali menahan tawa
rita melirik kearahku sepertinya dia mendengar suara tawaku"kenapa lo ketawa ketawa sendiri?"
"gue kepikiran aja kalau ares jadi good boy"
seketika rita merinding"nggak mungkin banget,tapi kalau kaya gitu kaya beneran good boy yah"
"setan hati malaikat,hahaha"
"lo ini cowo sendiri dikatain"
"bukan cowo gue"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ares ✔
Romance[COMPLETED] "Ada lagi yang mau bertanya," ucapku. Aku sudah lelah bediri di depan kelas ini. "Satu lagi." Suara itu. Berat dan tenang. Tunggu bukankah itu suara si malaikat yang tadi bersamaku. "Ya?" "Menikahlah denganku." Itu bukan pertanyaan. Itu...