31

13 5 5
                                    

seketika aku dan asura berbalik menatap seseorang yang memanggil asura tadi.

tampak pria berjas hitam dengan wajah tua namun ramah datang menghampiri asura.

"halo pak bram.lama tidak berjumpa"sapa asura dengan ramah membuat aku ikutan menyapa dengan senyum.

pak bram tersenyum lembut dan menepuk nepuk pundak asura"wah kamu semakin tampan saja"

"terima kasih atas pujiannya pak"

pak bram melirik kearahku dan memperhatikan tanganku yang menggandeng lengan asura"akhirnya kamu punya pacar juga yah,padahal mau bapak jodohin sama anak bapak"

"iya pak,mungkin belum jodoh"

"hahaha..iya nanti kalau putus boleh kok sama anak bapak"

"insyaallah bakal langgeng pak"

"semoga langgeng terus yah,tadi cuma bercanda"

aku hanya memberikan senyum singkat.asura terus berbincang dnegan pak bram tentang masalah bisnis dan lainnya.

"pa,dari tadi dicariin juga"ucap seorang gadis kearah pak bram membuat kami semua melihat kearahnya.

kebetulan apa lagi ini?aku menatap malas kearah gadis itu,siapa lagi kalau bukan arni.

arni nampak terkejut melihatku disana yang sedang menggandeng lengan asura.

"asura,kenal kan ini anak saya yang saya bicarakan"

"cantik ya pak"ucap asura dan tersenyum kearah arni.seketika aku mencubit kecil lengannya dan memberikan tatapan sinis.

"kak cia?"

"hi"sapaku sekenanya

"arni"panggil seseorang.aku sudah tak terkejut lagi mendengar suara berat itu.sebisa mungkin aku menahan semua rasa yang berkecamuk didalam kepalaku

ares berjalan menghampiri kami,seketika arni menggandeng tangan ares yang sudah berdiri disampingnya.

"kalian terlihat cocok"ucap asura kearah arni dan ares.

pak bram tertawa menanggapi ucapan asura"hahaha...ini calon mantu saya"

asura mengulurkan tangan kearah ares"asura"

"ares"

"ah iya kenalin ini pacar saya,vanecia"ucap asura memperkenalkanku sedangkan aku hanya bisa berpura pura tersenyum dan menjabat tangan ares.

aku mencoba menarik tanganku namun ares tetap menahan tanganku.

"senang bertemu anda"

ares melepaskan tangannya dan tersenyum kearah asura."pacar anda cantik sekali"

mendengar ucapan ares,arni yang berada disebelahnya terlihat menahan raut wajahnya.

aku dan asura berpisah dengan pak bram karena asura yang akan bertemu dengan kolega lainnya.

dari kejauhan aku masih bisa merasakan tatapan ares yang masih tertuju padaku.aku terus mengaitkan tanganku dilengan asura dan menebar pesonaku.

"asura,aku ijin ketoilet sebentar yah"bisikku ketelinga asura,membuat asura berhenti berbicara dengan lawan bicaranya

"mau aku anter?"

"nggak usah,kamu lanjut ngobrol aja"ucapku tersenyum dan pamit meninggalkan asura dan koleganya

aku tidak ketoilet malah berbelok kearah pintu keluar,aku kabur.biarkan saja asura memarahiku nanti itu bahkan lebih baik daripada terjebak terus disana dengan tatapan tajam yang terus tertuju padaku.

Ares ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang