30

14 4 0
                                    

terdengar suara kegaduhan dari dalam rumah.entah apa yabg terjadi hingga aku yang masih berdiri di depan pintu dapat mendengarnya dengan jelas.

"berisik!ganggu tetangga aja kalian itu"ucapku kearah dua manusia yang masih beradu kekuatan bermain ps.

"lo nggak bakal ngerti"ucap eros yang masih fokus memperhatikan permainan

asura ikut meninpali"ini pertarungan hidup dan mati"

"nggak ada tuh berita mati karena main ps"

"lo nggak paham rasanya kekalahan itu bagaikan ujung kematian"

aku duduk diatas sofa dibelakang asura dan eros yang lesehan dikarpet bawah"terserah.kak lapar"

asura tak menjawab hanya melemparkan ponselnya kebelakang dan berhasil kutangkap dengan sempurna.

aku mengutak atik ponsel asura dan memesan banyak makanan.entahlah nafsu makan ku meningkat beberapa hari ini.

"gue mau cola"

"iya,kak lo mau apa?"

"terserah"

"kaya cewek aja jawabnya"ucapku mencibir dan memilih memesankan asura seperti biasa.

aku terus mengutak atik ponsel asura dan sangat terkejut dengan apa yang kutemukan.tidak ada sama sekali chatan atau tanda tanda pendekatan dengan cewek.semua hal diponsel asura hanya tentang kuliah dan bisnis.

"pantesan jomblo,kontak cewek aja nggak ada"

asura berbalik hendak mengambil ponselnya namun aku menjauhkannya dari jangkauannya

"itu privasi"

"privasi bersama"ucapku menjulurkan lidah meledeki asura

"yeayy gue menang"teriak eros dengan bahagia.

"gara gara lo gue kalah"

"bodo amat weee"aku mengembalikan ponsel asura yang ditatap pasrah oleh asura.

asura mendapat pesan baru dari seseorang dan seketika terkejut

"mampus gue lupa"

"kenapa kak?"

"GUE NGGAK PUNYA PASANGAN!"

aku dan eros kompak menertawai asura"HAHAHA...baru sadar lo kak"

"gue diundang nikahan kolega tapi temanya harus bawa pasangan.gimana nih?"

"sewa aja tuh yang mangkal dilampu merah,hahaha"ucap eros lempeng membuatku tertawa mengerti maksud eros

"mau ditaruh mana muka gue bawa banci"

aku menatap kasihan kearah asura"lagian lo setiap dicariin pasangan nolak mulu,kaya paling ok aja"

asura hanya bisa menghrla nafas panjang"kuliah sama ngurus bisnis aja udah buat otak gue hampir meledak apa lagi ngurus cewek,lo mau gue mati muda?"

eros dan aku hanya bisa menertawKan nasib kakak sulung kami

"itu salah satu nikmat dunia kak"

asura terus memutar otaknya mencari solusi terbaik hingga ia menatapku dengan mata berkedip kedip yang malah membuatku parno

"cia,gue pinjem temen lo gimana?"

tuhkan bener pasti tentang sesuatu yang nggak beres"kenapa nggak sekretaris lo aja sih kak"

"pak budi maksud lo?!"ucap asura ngegas

"ahh iya gue lupa sekretaris lo cowok"

"pinjem teman gue aja kak"saran eros yang membuat kami berdua menatapnya teman?serius eros punya?keluar rumah aja jarang banget gimana punya temen

Ares ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang