pandangan ku sempat bertemu dengan mata ares namun ares langsung memutuskannya.dengan santai ares berjalan kebangku nya tanpa mengucapkan sesuatu.
“cia si ares kenapa”ucap rita dengan nada berbisik
“mungkin dia lagi dapet”bisikku kembali.
mendengar ucapanku dengan kejam rita memukul bahu cukup keras hingga aku teriak “SAKIT BEGO.APA SALAH GUE EMANGNYA?LO KIRA GUE APAAN LO GITUIN”
aku memandang sinis kearah rita kemudian aku menatap kearah ares yang sepertinya menatapku akibat teriakanku.kesal aku langsung memutuskan kontak mata tersebut.
“gue cuma mukul pelan loh kok gitu banget teriaknya”aku mengabaikan ucapan rita dan memilih menenggelamkan kepalaku ketumpukan tangan.
***
“cia…cia”rita mengguncang bahuku dengan keras mencoba membangunkanku.aku tersadar dan melihat kelas yang sudah ramai sepertinya hukumannya sudah selesai.
“kenapa?”
“lo gak mau pulang”aku melirik jam tanganku dan benar saja ini sudah jam pulang.aku berdiri dan mulai membereskan bukuku.setelah selesai aku dan rita keluar dari kelas.
“lo bukannya ada rapat ya?”
“rapat apaan?”
“porseni”
“aish gue lupa,yaudah gue ke ruang osis dulu”aku berbalik kearah ruang osis yang tepat di ujung koridor lantai 2
“oke semoga lancar”aku berbalik dan tersenyum kearah rita.kemudian berjalan kearah ruang osis.aku mengambil ponsel disakuku dan mulai menulis pesan untuk eros yang menunggu diparkiran
vanecia:
Lo tunggu aja di parkiran gue ada rapat bentareros:
Cepetan gue lagi sibuk nihvanecia:
yaAku memasukkan kembali ponsel ke dalam saku.aku masuk kedalam ruang osis tidak ada siapa siapa kecuali Adrian yang sedang membereskan beberapa dokumen
“kak cia ngapain?”Tanya Adrian yang sadar kehadiranku
“bukannya kita ada rapat?”aku balik bertanya
“haha…kakak salah,rapatnya itu besok kak”
JDERRR
Seketika suara petir menggema di otakku hanya ada satu nama yang akan kukutuk
“RITAAAAA”
Aku langsung berlari kearah parkiran tanpa peduli akan jatuh dengan kecepatan kilat aku menuruni tangga dan sampai di pinggir lapangan aku berhenti.
pemandangan aneh terlihat disana,banyak siswa siswi yang mengkumpul melihat sesuatu sambil berteriak teriak.aku berjalan mendekat mencoba menerobos.
“misi…misi”mendengar suara ku,mereka memberikanku jalan aku yang gak tahu apa apa terus maju dan berhenti saat aku bisa dengan jelas melihat apa yang sebenarnya terjadi.
“ciaaa untung lo kesini”ucap rita yang berdiri di sampingku.aku menatap rita dengan pandangan ingin memakannya
“dasar lo ngerjain gue”ucapku kesal kearah rita
“iya iya gue salah gue minta maaf,kalau lo mau marah entar aja itu urus dulu”ucap rita menunjuk kea rah tengah lapangan yang menampilkan ares sedang berantem dengan seseorang.
aku menatap orang yang sedang dipukul ares sebuah senyum terbit di wajahku.
“ciaa lo gak nolongin eros?”
KAMU SEDANG MEMBACA
Ares ✔
Romance[COMPLETED] "Ada lagi yang mau bertanya," ucapku. Aku sudah lelah bediri di depan kelas ini. "Satu lagi." Suara itu. Berat dan tenang. Tunggu bukankah itu suara si malaikat yang tadi bersamaku. "Ya?" "Menikahlah denganku." Itu bukan pertanyaan. Itu...