arif,yudha dan chris berdiri menunggu dilapangan belakang sekolah.mereka tak habis pikir tentang apa yang dilakukan ares tadi.ini tidak sesuai rencana sama sekali.
ares datang dengan berjalan santai melambaikan tangan kearah teman temannya tanpa rasa bersalah.arif yang melihat itu tidak bisa menahan marah
arif menerjang kearah ares dan melepaskan sebuah tinju yang tepat mengenai wajah ares.seharusnya ares bisa menghindarinya namun dia lebih memilih menerimanya.
"bangsat lo"
ares menepuk nepuk seragamnya yang sedikit kotor karena dia terjatuh akibat pukulan arif"hahaha,kenapa lo?"
"otak lo dimana?lo yang larang kita buat main cewe dan lo dengan gilanya ngelakuin itu!"
"gue nggak ada main cewek tuh"ucap ares dengan wajah sinisnya.
arif baru saja hendak menerjang ares kembali namun chris yang mendahului dengan meninju perut ares hingga ares membungkuk kesakitan.arif ikutan memukul ares hingga ares tersungkur kebelakang.
ares tak tinggal diam,ia berbalik menerjang arif dan meninju arif yang terkunci dibawahnya.chris menarik tubuh ares namun ares berbalik melakukan tendangan berputar membuat chris terjatuh dengan keras.
"gue emang selalu diam dengan kelakuan gila lo res.tapi kali ini lo kelewatan"ucap chris yang terkapar ditengah lapangan
ares menatap sinis kearah teman temannya"cih.mainnya keroyokan"
arif mencoba duduk sambil mengelap bibirnya yang berdarah"kita mukul lo sebagai teman lo supaya lo sadar res"
"gue nggak mabok"
"iya.lo cuma udah nggak waras"ujar yudha yang sedari tadi diam melihat teman temanya saling baku hantam
"gue sama cia nggak ada hubungan apa apa.jadi dimana salah gue?"
yudha mengangguk"cuma otak lo yang salah"
chris mencoba mendinginkan kepalanya.ia tidak ingin pertemanan mereka hancur begitu saja"kita nggak tau maksud sebenarnya lo apa res.cuma kita sebagai teman lo cuma mau bilang lo terlalu bodoh udah nyakitin cia"
"tunggu.jangan jangan lo pada suka sama cia?hahaha"ucap ares menunjuk kearah arif dan chris sambil tertawa
arif sudah bersiap bangkit untuk meninju ares lagi namun ditahan oleh yudha"ni anak otaknya beneran nggak guna"
"terserah,gue udah nggak tertarik lagi sama cia.kalau lo pada mau ya ambil aja.bye"
ares berjalan menjauh meninggalkan teman temannya yang masih menahan marah kepadanya.
yudha menatap punggung ares yang mulai menjauh dan menatap tangannya yang susah terkepal"sayang banget gue nggak ikutan"
***
aku berjalan lambat menuju kamar mandi.badanku terasa panas dan sangat gerah.aku terduduk dilantai kamar mandi dengan air shower yang mengguyur seluruh tubuhku bak hujan.
entah kenapa kali ini terasa berbeda.biasanya aku akan menghancurkan semua barang yang berada disekitarku dan berlaku semauku namun kali ini aku tidak bisa bukan tapi tidak mau melakukannya.
aku melihat notif ponselku yang bergetar,sebuah pesan.aku membaca pesan tersebut dan hanya bisa menatap nanar kearahnya.
semua sudah berakhir,padahal aku tau sejak awal memang tidak ada yang dimulai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ares ✔
Romance[COMPLETED] "Ada lagi yang mau bertanya," ucapku. Aku sudah lelah bediri di depan kelas ini. "Satu lagi." Suara itu. Berat dan tenang. Tunggu bukankah itu suara si malaikat yang tadi bersamaku. "Ya?" "Menikahlah denganku." Itu bukan pertanyaan. Itu...