DUA PULUH LIMA

2.5K 262 30
                                    

🦁🦁🦁

"Gue boleh minta sesuatu gak?" Jisoo natap sahabatnya satu persatu setelah sesi nangis dan pelukan barusan.

Wendy, Lisa, sama Seulgi otomatis ngangguk.

"Pas kalian berangkat nanti, barengan aja ya ngambil jam terbangnya? Di hari yang sama gitu. Biar gue gak bolak-balik bandara mulu."

Ketiganya ketawa, "Iya siap deh."







Jakarta, 08.27 WIB.

Jisoo sekarang lagi ada di bandara, nganterin ketiga sahabatnya sekaligus. Sebenernya bukan karena gak mau bolak-balik ke bandara, tapi karena dia gak mau sedih berkali-kali. Jisoo pengen sedihnya hari ini aja sekaligus. Gak sanggup kalau harus berkali-kali.

Setelah camping waktu itu, mereka makin lengket berempat. Kemana-mana berempat, ngerjain tugas berempat, belajar bareng berempat, bahkan ke toilet aja berempat.

Orang-orang sih natepnya aneh. Tapi orang-orang gak tau apa yang terjadi di antara mereka berempat. Beberapa bulan di semester dua pun mereka lewatin sama-sama. Mulai dari ujian praktek segala macem sampe ujian nasional.

Setelah kelulusan tepatnya beberapa hari sebelum berangkat, mereka pun nginep di rumahnya Jisoo. Deep talk sama overthinking sampe subuh. Ngomongin segala macem dari yang random sampe yang bener-bener serius. Nyampe Irene yang ada di kamar sebelah gak bisa tidur karena Jisoo sama sahabat-sahabatnya berisik banget.

"Kalian tau gak kalau daun itu warna ijo karena dia gak suka warna ijo?"

"Apaan sih anjjj gak jelas banget lo, Wen."

Lisa sama Jisoo ketawa. Seneng banget liat Wendy yang gak jelas sama Seulgi yang sensian.

"Yeu seriusan nih, dari novel yang gue baca tuh ya jadi daun tuh butuh sinar tampak nih dari matahari, tapi beberapa warna aja yang diserap. Nah dia paling gak suka warna ijo, makanya warna ijo hampir semua cahayanya dipantulin. Makanya kenapa kita bisa liat daun warna ijo tuh ya karena itu, pantulan dari daunnya sendiri."

"BODO AMAT ANJIR!" bukan cuma Seulgi, Lisa sama Jisoo sekarang ikutan jadi sensian.

Wendy ketawa puas banget.

Selain hal-hal random tadi, dari situ juga mereka saling tau jurusan yang bakal mereka ambil. Wendy yang tetep bakal ambil sastra inggris di Kanada sana, Lisa yang bakal ambil hukum bareng Rosie di Aussie, dan yang gak terduga adalah Seulgi yang bakal ambil kedokteran sama kaya abangnya.

Troublemakers Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang