EMPAT BELAS

1.5K 247 15
                                    

🦁🦁🦁

"Serius Ji ini gapapa gue pergi sama Irene?"

"Gapapa. Lagian gue bukan pacarnya." jawab Jisoo cuek.

Lisa ikut nyimak, "Emang Sunmi ngijinin lo, Gi?"

"Ya gue kan bilangnya sekalian kerja kelompok, jadi gak masalah." kata Seulgi.

"Kak Ji! Kok bengong aja?"

Jisoo langsung noleh ke arah Yuna yang dari tadi natap dia heran.

"Sorry lagi gak fokus."

Yuna langsung duduk di sebelah Jisoo, "Lagi ada masalah ya kak?"

Jisoo cuma ngangguk kemudian berdiri, "Gak usah dipikirin, Na. Gue isi saldo kartunya dulu ya." katanya lalu jalan ke arah kasir di tempat arcade itu.

Yuna cuma natap sendu punggung kakak kelasnya itu.

Setelah nunggu beberapa menit, akhirnya Jisoo pun balik ke tempat Yuna duduk sambil nyodorin kartunya, "Nih lo mau main yang mana dulu?"

Yuna senyum penuh arti, "Aku tantang pemain basket terbaik di sekolah buat adu skor basket disini."

Jisoo spontan ketawa ringan, adik kelasnya ini bener-bener bikin mood Jisoo naik.

"Oke siapa takut?" jawabnya masih sambil terkekeh.

Mereka pun akhirnya main di bagian street basketball itu. Udah gesekan kartu yang ke empat kali, tetep aja Jisoo yang menang. Dan itu ngebikin Yuna tetep penasaran walaupun tangannya udah kerasa pegel banget.

"Kak Ji.. Sekali lagi ya? Aku harus menang pokoknya!"

Jisoo ketawa liat adik kelasnya semangat banget begini, akhirnya Jisoo pun ngangguk dan gesek kartu ke mesin lagi.

Sewaktu timer nya abis, spontan Yuna pun langsung teriak, "Yess! Akhirnya aku menang! Liat kan aku bisa ngalahin pemain basket di sekolah! Gila bangga banget!"

Jisoo yang liat itu lagi-lagi cuma bisa ketawa. Padahal tadi dia sengaja melesetin bolanya biar Yuna yang menang. Ternyata hal yang dia pikir biasa aja, bisa bikin orang lain seneng.

"Iya iyaa lo hebat deh." komentar Jisoo.

"Abis ini lanjut main apa, kak?"

"Skuylah kita cobain semua."

"Siapppp!!!"









***

"Kok tumben tiba-tiba meluk gini? Ada apa, Li?"

"Lagi pengen aja, puyeng banget."

Rosie langsung lepasin pelukannya dan natap ke arah Lisa, "Hey, sayang.. Puyeng kenapa?"

Lisa nekukin bibirnya ke bawah, "Jisoo lagi banyak masalah, terus sekarang ada hubungannya sama Seulgi juga. Aku sama Wendy jadi bingung harus gimana.."

"Aku gak tau masalahnya apa tapi kamu harus berusaha selalu ada buat mereka. Jangan sampe apa yang udah kalian punya selama ini itu rusak gara-gara kalian saling mertahanin ego kalian masing-masing. Percaya deh sama aku, banyak orang yang iri sama hubungan persahabatan kalian. Kamu sama Wendy harus jadi penengah, gak boleh mihak salah satu atau bahkan ikut-ikutan keras kepala."

Troublemakers Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang