11. The First Truth

2.7K 293 327
                                    

Hai, maaf buat yang kemaren nungguin 🙏, bukan bermaksud PHP, tapi sepertinya jadwal update akan di ubah.

Diusahakan tetap seminggu sekali, tapi hari Sabtu. 🙏

Jangan lupa tetap vote dan komen supaya author abal-abal makin rajin update 😘

Selamat membaca 😘😘😘

--------------------------------------------

Setelah masuk ke dalam toko roti, Taeyeon membiarkan Tiffany menemui Winter sedangkan ia berhenti di kasir untuk berbincang sebentar dengan Seohyun.

"Hai Seohyun, apa disini menjual es krim?" Tanya Taeyeon pada wanita bertubuh tinggi yang berdiri di belakang kasir.

"Ya unnie, kau ingin memesannya?" Tanya Seohyun dengan ramah.

Biasanya, Taeyeon akan marah jika ada orang yang mencoba akrab dengannya. Apalagi jika ada orang asing yang memanggilnya sembarang. Tapi beda dengan Seohyun, meski belum mengenal lama, Taeyeon membiarkan wanita muda itu memanggilnya Unnie dibanding nona Kim seperti yang lainnya.

Entahlah, apa itu karena gadis itu adik Tiffany atau karena memang Taeyeon tahun Seohyun adalah gadis baik sehingga ia mempersilahkan gadis tinggi itu memanggilnya Unnie.

"Aku pesan dua rasa yang disukai Winter." Jawab Taeyeon sambil menyerahkan selembar uang pada Seohyun yang langsung memproses transaksi pembayaran.

"Silahkan ditunggu sebentar unnie." Ucap wanita muda itu menyerahkan kembalian beserta nota lalu undur diri untuk menyiapkan pesanannya.

Taeyeon pun menunggu Seohyun di depan kasir sambil menatap dua sosok wanita beda usia yang sedang berpelukan di ujung meja.

Rasanya melihat interaksi itu membuat hatinya menghangat.

Jangan salah sangka, Taeyeon tidak sedang jatuh cinta. Sangat mustahil jika hanya melihat interaksi itu membuatnya langsung jatuh cinta, hatinya tidak selemah itu.

Hanya saja, melihat Winter yang sudah tidak marah setelah kejadian tadi membuatnya merasa lega. Ya.. hanya merasa lega.

Drrtttt drrrttt

Taeyeon merogoh ponsel yang ada di celananya dan mengangkat panggilan dari Sunny, sang sekretaris.

"Kau sudah mendapatkannya?" Tanya Taeyeon tanpa basa-basi langsung pada intinya.

"Hasilnya sudah ada di tanganku. Dan mengenai Tiffany-"

"Bagus. Kirimkan hasilnya padaku." Jawab Taeyeon cepat, tidak sabar menunggu hasil dari tes DNA yang ia percayakan pada sekretarisnya.

Flashback sedikit ke hari sebelum Winter pulang dari rumah sakit.

Taeyeon yang penasaran apakah Winter putri kandungnya, diam-diam mengambil gelas minum dan beberapa helai rambut pirang si kecil tanpa sepengetahuan Tiffany.

Lalu ia menaruhnya di dalam plastik dan menyerahkan pada Sunny yang saat itu sedang berkunjung. Tak lupa ia juga menyerahkan sikat gigi dan beberapa helai rambut hitamnya di plastik lain.

Sunny yang mengerti keinginan Taeyeon pun langsung membawanya ke pihak laboratorium untuk di tes DNA-nya.

Sebenarnya hasil tes akan lebih efektif jika menggunakan darah, tapi Taeyeon yang merasa kasihan ke Winter dan tidak rela melihat si kecil diambil darahnya setiap hari harus mengalah serta mencari cara lain agar tidak di curigai.

Time MachineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang