Nih update. Awas aja kalo ga di komen atau komen pas minta update aja. Tak hih nanti 🤣🤣
Selamat membaca 😘😘😘
----------------------------------------
"Ani, kau yang mengatakannya sendiri. Dan mungkin pernikahan ini bisa di batalk-emmhh"
Tiffany tidak dapat melanjutkan kalimatnya karena bibirnya sudah di bungkam oleh bibir tipis Taeyeon.
Matanya membulat menatap Taeyeon yang sedang memejamkan mata menikmati bibirnya di lumat atas dan bawah. Dan seiring detik berjalan, wanita berambut brunette pun ikut memejamkan mata sambil tangannya meremas kuat kain baju Taeyeon.
"Hmmm~" lenguh Tiffany membalas lumatan bibir yang semakin lama semakin membuat libidonya naik.
Darahnya berdesir hebat saat Taeyeon beralih mencium rahangnya lalu turun mengecup serta menggigit lehernya sebelah kiri.
Jantungnya berdegup kencang, kepalanya menengadah, memberi akses lebih agar Taeyeon terus bermain di lehernya. Memberikan tanda kepemilikan di tempat-tempat yang ia suka.
Cup!
Namun sayang sungguh sayang, wanita yang menjadi suaminya itu justru melepaskan ciumannya begitu saja tanpa aba-aba. Di saat dirinya sudah terangsang dan ingin melanjutkan ke tahap berikutnya.
Ekspresi kecewa terlihat jelas di wajah ayunya. Tidak rela jika Taeyeon menyudahi begitu saja momen intim yang tercipta. Namun sepertinya Taeyeon tidak peduli dengan kekecewaan yang terlihat jelas diwajah Tiffany.
"Jangan pernah mengucapkan kalimat itu lagi sampai kapanpun." Titah Taeyeon dengan wajah dingin, membuat Tiffany teringat jika mereka sedang dalam situasi adu argumentasi.
"N-ne." Jawab Tiffany lirih, belum sepenuhnya pulih dari kecewa namun berusaha untuk menutupinya.
Puas dengan jawaban Tiffany, Taeyeon pun berbalik badan hendak menuju kamarnya. Namun belum sempat melangkah, ia merasakan lengan bajunya ditahan oleh Tiffany.
Taeyeon berbalik, menatap istrinya dengan dahi berkerut.
"Kalau begitu, aku punya satu permintaan."
alis berwarna hitam milik Taeyeon naik sebelah, dan kediamannya mengisyaratkan Tiffany untuk melanjutkan kalimatnya.
"Ijinkan aku mencintaimu."
Taeyeon sedikit tertegun mendengar kalimat berani keluar dari bibir yang membuatnya candu itu. Tiffany, wanita yang kemaren baru ia nikahi dengan terang-terangan meminta persetujuan untuk mencintainya? Apakah ada wanita lain yang seberani wanita di depannya ini?
Senyum seringai tercetak tipis di wajah ovalnya, dan tanpa ragu Taeyeon menarik wajah Tiffany untuk ia ajak berciuman panas lagi. Saling melumat dan bermain lidah seperti sudah menjadi keharusan. Hingga oksigen di paru-paru menitis, mereka baru melepaskan penyatuan bibir yang terlihat membengkak.
"Kalau begitu aku juga punya permintaan." Ucap Taeyeon, tangannya menyapu bibir atas Tiffany yang memerah karena ulahnya. Mata mereka saling bersitatap, seolah ada magnet beda kutub yang saling tarik-menarik hingga tidak bisa teralihkan.
"Apa?"
"Layani aku seperti tadi malam." Pinta Taeyeon di sela nafasnya yang memburu. Dan tanpa menunggu persetujuan, tangannya menarik tangan Tiffany. Membawanya menuju salah satu ruang terdekat dari dapur untuk memenuhi hasratnya yang sudah ditahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Time Machine
Fanfiction21+ ---------------------------------------------- Its about Mistake and Regret. ---------------------------------------------- Taeyeon seorang yang dingin, tidak percaya akan cinta dan berambisi untuk mengambil alih perusahaan keluarga. Tiffany, se...