25. Misunderstanding

1.2K 168 126
                                    

Yang kemaren minta keluarga sayur sup update, nih udah di update. Awas aja kalo ga komen dan vote. Bakal gw aduin sama nona Kim.

Selamat membaca 😘😘😘

-------------------------------------------------

"Terima kasih tumpangannya Taeyeon ah."

"Hmm."

Tiffany keluar dari mobil, tidak lupa membungkukkan badannya sebagai tanda terima kasih sebelum Taeyeon melajukan mobilnya.

Tas di tangan kiri dan parsel buah di tangan kanan, dengan elegan kaki beralaskan sepatu hak setinggi lima centi berjalan memasuki lobby dengan senyuman merekah di wajahnya.

Otaknya kembali memutar kejadian di depan vila sebelum ia berangkat ke rumah sakit.

Awalnya ia ingin meminta tuan Park mengantarnya ke rumah sakit, mengingat Taeyeon yang memerintah seperti itu. Sedangkan Apple pie dititipkan ke Seohyun selagi gadis itu masih menunggu pembukaan toko roti baru.

FYI, Seohyun sudah mulai merintis toko roti lagi. Tentu saja bersama Tiffany dengan bantuan Taeyeon namun tidak secara langsung. Melalui Sunny, mereka mendapat tempat strategis di tengah kota.

Dan saat ia akan berangkat tadi, tiba-tiba Taeyeon sudah ada di teras, bersender di mobil Boxter biru sambil melipat tangan di dada. Tentu saja dengan suara ketus dan lirikan jam ditangan kiri sang suami mengajaknya untuk cepat berangkat. Membuat Tiffany dengan senang hati masuk ke dalam mobil dan diantar oleh sang pangeran ke rumah sakit.

"Jika kau tidak berhenti tersenyum, kau akan dibawa ke divisi psikiatri."

"Ne?!" Mata Tiffany membulat sempurna melihat sang suami sudah berada di sebelahnya, menatap lurus ke depan tanpa mempedulikannya yang sedang terkejut bukan main.

"Cepat jalan, dan jangan banyak tanya." Suara datar dan wajah tanpa ekspresi Taeyeon tak membuat Tiffany sadar dari keterkejutannya. Bahkan ia juga tidak sadar jika wajahnya di arahkan ke depan oleh suaminya.

Cetak!

Suara jentikan jari dan bayangan yang menjauh itu kembali menyadarkan Tiffany. Dengan segera ia berlari mensejajarkan langkahnya dengan sang suami.

"Kenapa kau disini? Bukankah kau harus kerja?" Tanya si ibu muda, menoleh pada Taeyeon dengan ekspresi masih tidak percaya.

"Aku hanya ingin memastikan tidak ada yang menangis di tangga darurat nanti." Sambil mengendikkan bahu Taeyeon berlalu, tangannya di masukan dalam saku celana, tidak menyadari bahwa tampilannya sedang menarik banyak perhatian.

Sial. Kenapa ia memiliki suami tampan dan berkharisma? Membuat banyak orang iri saja.

"Yah!" Seru Tiffany pelan, tidak ingin menjadi pusat perhatian lalu sedikit berlari mengejar Taeyeon yang sudah jauh di depan.

--

"Hasilnya bagus. Tidak ada komplikasi di kepala seperti yang sudah diprediksi. Tapi saya sarankan untuk tetap melakukan rehabilitasi." Seorang dokter muda memperlihatkan hasil CT Scan nyonya Hwang melalui monitor komputernya.

"Baik dokter."

"Oh ya, apa kau akan tinggal bersama putrimu setelah ini?" Tanya sang dokter lagi, melipat tangannya di atas meja lalu menatap nyonya Hwang dan Tiffany bergantian.

"Oh!" Refleks Tiffany kaget.

"Ani.. ania.. dia sudah berkeluarga, aku tidak ingin merepotkannya." Jawab nyonya Hwang sambil tertawa kecil, tangannya melambai menolak ide dari sang dokter yang sudah merawatnya selama ini.

Time MachineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang