Selamat hari raya idul Fitri 1442 H. Minal Aidin wal Faidzin. 🙏🙏🙏
Mohon maaf juga yang kemaren sudah menunggu, sengaja chapter ini di up sekarang karena ingin double update dengan cerita sebelah.
Dan untuk Sabtu besok, kemungkinan tidak ada update 🙏🙏
Semoga kalian suka, jangan lupa vote dan komen seperti biasa 😘
Selamat membaca 😘😘😘
------------------------------------------
"Kenapa?" Tanya Tiffany lirih.
"Karena... Aku tidak ingin jauh dari Winter." Jawab Taeyeon beralasan, menatap Tiffany penuh agar membuatnya percaya.
"Kau bisa mengunjunginya kesini tanpa perlu pindah." Sahut si ibu muda, mengalihkan pandangan kembali ke layar televisi yang menyala.
Taeyeon pun juga mengalihkan pandangan ke layar televisi, namun di saat yang bersamaan justru layar televisi sedang menayangkan proses terjadinya perkawinan Zebra. Seketika keduanya mengalihkan perhatian ke sudut lain, yang pasti bukan ke wajah lawan ataupun layar di depan.
"Tiffany, mungkin kau tidak tahu, tapi aku orang sibuk, tidak bisa bolak-balik Busan-Seoul setiap hari." Alasan lain Taeyeon, tapi memang benar, ia adalah orang sibuk yang tidak bisa begitu saja melakukan perjalanan jauh. Maka dari itu, ia mengusulkan mereka pindah ke Seoul saja demi kebaikan bersama.
"Maaf." Sesal Tiffany lirih yang baru menyadari kesibukan Taeyeon.
"Aku akan menyiapkan semuanya-" bujuk Taeyeon, namun belum sempat ia melanjutkan, Tiffany sudah menyela.
"Tapi aku juga punya pekerjaan di sini yang tidak bisa ditinggal." Potong Tiffany, membuat Taeyeon menoleh sekali lagi padanya.
"Kau bisa memulainya lagi di Seoul. Sunny akan membantumu." Bujuk Taeyeon lagi, tidak ingin menyerah.
"Tapi-" protes si wanita brunette namun kali ini giliran Taeyeon yang memotong kalimatnya.
"Demi Winter." Ucap Taeyeon serius, membuat Tiffany terdiam.
--
Pagi datang begitu cepat, cahaya matahari masuk ke kamar bernuansa pink melalui celah jendela menyorot mengganggu tidur wanita Kim yang langsung berbalik memunggungi cahaya tersebut.
Tangannya kembali meraih selimut pink beraroma stroberi yang hangat memeluk tubuhnya, mengantarkannya dalam mimpi lagi.
Namun, itu tidak lama karena di tengah tidurnya, ia merasakan sebuah benda lembut menyapu wajahnya. Dari dahi, turun ke mata, hidung, bibir dan dagu.
Tanpa Taeyeon tahu, ia tersenyum dalam tidurnya, merasakan benda itu menggelitik kulitnya. Kepalanya bergerak, mencari posisi nyaman setelah sensasi menggelitik tersebut, namun acara tidurnya kembali terganggu saat ia merasakan benda yang sama menyentuh dagunya.
"Hihi."
Samar-samar ia mendengar suara kikikan kecil, namun rasa kantuk masih menyelimutinya sehingga ia kembali melanjutkan tidurnya.
"Hihi.. hihi.." Kikikan itu menyentuh gendang telinganya lagi, dan kali ini di barengi dengan benda sama yang sedang menoel pipi dan ujung hidungnya.
Merasa semakin terganggu di kala rasa kantuk, Taeyeon pun menangkap benda lembut tersebut dan membuka matanya. Siap memarahi siapapun yang berani mengganggu tidurnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Time Machine
Fanfiction21+ ---------------------------------------------- Its about Mistake and Regret. ---------------------------------------------- Taeyeon seorang yang dingin, tidak percaya akan cinta dan berambisi untuk mengambil alih perusahaan keluarga. Tiffany, se...