Part 30

314 24 8
                                    

A Month Latter

"Hoegs... Hoegs.. Aakhh.. Hoegss" Hanna terus memuntahkan makanan yang baru saja ia santap.

"Aakh.." ia merintih saat dadanya terasa sakit dan tubuhnya benar-benar lemah.

Jangan tanyakan kemana perginya Sehun. Pria itu bahkan sedang sibuk dengan proyek yang belum selesai di Jeju. Sudah seminggu Sehun pergi, dan Hanna sangat merindukan suami nya itu.

Hanna menoleh ketika mendengar suara ponsel berdering. Ia melirik jam besar di dinding kamarnya, pukul 19:00 pm. Pantas handphone nya berdering, pasti suaminya itu yang menelpon.

Masih dengan sangat lemah ia mengangkat telpon.

"Halo sayang, ahh.. Aku baru saja selesai pulang dari kantor. Hari ini lelah sekali.. Aku merindukanmu sayang..." suara Sehun yang terdengar manja itu membuat Hanna tersenyum.

Sedetik kemudian Sehun meminta panggilan vidio dan Hanna segera mengangkatnya. Terlihat wajah tampan pria itu yang terlihat sedang tiduran diatas kasur dengan masih memakai kemeja nya.

"Astaga sayang... Wajahmu pucat sekali, kau tidak apa-apa? Aniya, kau pasti sedang tidak baik-baik saja. Kenapa tidak bilang padaku! Neo appo?" Sehun berubah panik dan khawatir ketika melihat wajah Hanna di layar ponsel pintarnya. Ia mengumpat kenapa ia sampai tak tahu bahwa istrinya sedang tidak baik-baik saja.

"Anniya oppa, aku tidak apa-apa. Kau tak usah khawatir, aku hanya tidak enak badan sedikit." Hanna berusaha tak ingin membuat Sehun khawatir. Tapi ayolah... Sehun bahkan sangat mengutuk dirinya sendiri karna merasa tak becus jadi suami.

"Tidak, jangan katakan apapun. Berbaringlah sayang, aku akan suruh song ahjumma menjagamu sebelum aku sampai disana. Tunggu aku sayang." Hanna melotot melihat Sehun yang mengambil jas nya dengan terburu-buru dan mematikan sambungan telpon mereka.

"Mwo? Apa apaan! Dia pulang?"

Kebingungan Hanna terhenti ketika pintu kamarnya diketuk.

"Nyonya.. Nyonya tidak apa-apa?" terdengar suara Song ahjumma yang berteriak panik dibalik pintu.

Hanna segera saja berjalan membuka pintu. "Ahjumaa, waeyo?"

"Tuan Sehun baru saja mengabari bahwa nyonya tidak baik-baik saja. Tuan sedang terbang pulang ke Seoul nyonya. Nyonya berbaringlah biar ahjumma buatkan teh hangat." bibi Song menuntun Hanna ketempat tidur. Memang benar Hanna lemas sekali, dan mual nya selalu terasa.

"Dia pulang ke mari ahjuma?" tanya Hanna memastikan. Ia sudah berbaring dan Song ahjuma membantu memakaikan selimut.

"Nde nyonya. Tuan terdengar khawatir sekali, dia bahkan langsung terbang pulang untuk melihat nyonya."

"bukankah proyeknya selesai 3 hari lagi ahjuma? Kenapa harus sekarang?"

"Aishh.. Tentu saja karna tuan sangat mengkhawatirkan nyonya. Nyonya lebih penting dari apapun untuknya."

Hanna tersenyum mendengarnya. Sehun nya sungguh romantis.

"Nyonya tunggu sebentar, ahjuma buatkan teh hangat."

"Nde ahjumma."

_______

Gerbang tinggi itu terbuka dan sebuah mobil ferrary masuk dengan kecepatan lumayan tinggi. Mobil itu terhenti terparkir sembarangan, pemiliknya segera keluar dan berlari masuk kedalam rumah besar itu, mengabaikan beberapa penjaga rumah yang menyapa nya. Sehun pria itu, ia segera saja naik keatas menuju kamar dimana istri nya berada. Membuka pintu itu dan matanya mencari sosok wanita yang di cintainya itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 14, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

  IF I STAY..🌹Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang