Part 28 I Can't Believe

351 31 9
                                    

Happy Reading...

Sehun baru saja pulang kerja selepas meninjau pembangunan perusahaan kontruksi- salah satu anak perusahaan Group Oh Corporation yang hamper selesai.

Dan saat ia asuk ke dalam kamar, bertepatan dengan Hanna yang baru keluar dari kamar mandi, dengan hanya memakai handuk, yang memperlihatkan belahan dadanya yang jauh lebih berisi dan setengah paha mulusnya. Rambut panjangnya ia sanggul memperlihatkan leher mulus dan jenjang miliknya. Membuat Sehun pening terangsang.

"Astaga Hanna-ya apa yang kau lakukan pada diriku." Gumamnya.

Hanna yang belum menyadari keberadaan suamimya berjalan dengan santai kearah meja rias dengan hanya mengenakan handuk pendek itu. Hanna bersenandung kecil sembari duduk dikursi depan meja rias. Dan ia hampir saja meloncat ketika matanya menoleh ke cermin, melihat sosok tampan nan tinggi berdiri dibelakangnya.

"Astaga, kau mengagetkanku saja. aishh kapan berdiri disana" sembur Hanna dengan raut wajah yang masih kaget bercampur kesal.

Sehun terkekeh melihat Hanna kesal. Apalagi ekpresi wajah gadis itu yang terkaget membuat ia semakin ingin menerkamnya. "Waeyo? bukankah kau menunggu kedatanganku, sayang?"

Hanna sedikit berdecih. "Bukan aku yang menunggumu. Mungkin wanita lain."

"Aish kau masih marah rupanya. jangan seperti itu sayang kau membuatku tidak tenang." Sehun meninggalkan jasnya dan langsung bergelayut manja pada pundak Hanna. kedua tangannya ia taruh di atas bahu Hanna yang terekpos. ia tersenyum kecil, rasanya kulit Hanna yang bersentuhan langsung dengan kulitnya terasa sangat lembut, selembut salju pun bahkan tak akan mampu menandingi kulit lembut gadis yang ia cintai ini.

Hanna melirik tangan Sehun yang bergelayut padanya. ia juga memperhatikan wajah tampan itu dari cermin didepannya. Hanna sedang memikirkan bagaimana pria ini bisa berada disisinya, menjadi suaminya, dan sedang bergelayut manja padanya. Dulu bahkan Lamunan Hanna terhenti ketika merasakan kecupan lembut pada bahunya. Sehun pelakunya, mata mereka bertemu di cermin itu. Entah tatapan seperti apa yang mereka berikan.

Hanna tak kuasa jika berlama-lama menatap mata itu. ia mengalihkan tatapannya.

"Minggirlah, kau menggangguku." Hanna bangkit dari duduknya. Sehun menarik bibirnya kebawah. menunujukan ia tidak senang Hanna menyudahi kesenangannya bergelayut dan mengecupnya.

"ingin kemana?" tanyanya.

"Memakai baju, apalagi"

"Untuk apa? akhirnya kau akan ku telanjangi juga. jadi tidak usah repot-repot memakai baju sayang"

Hanna menoleh pada Sehun yang sangat tidak berdosa berbicara seperti itu.

"Mwo? kau tidak salah barusan berbicara seperti apa?" Hanna sedikit melebarkan matanya.

"Apa? bukankah memang seperti itu?"

"Kau pikir aku mau ditelanjangi olehmu lagi? cukup sekali, aku tidak ingin lagi"

"MWO? apa-apaan kau ini. Aku ini suamimu dan kau istriku Hanna. Jangan membuatku emosi lagi Hanna. aku mohon." Sehun menarik napas Panjang. bagaimana mungkin ia tidak bisa lagi menyetuh kulit yang sudah menjadi candu baginya. harumnya, aroma tubuh Hanna bahkan masih melekat dipikirannya setiap detik.

"Biarkan saja, bukankah wanitamu banyak. panggil saja salah satunya, dan kau ajak mereka bermain. simple kan?" bodoh, ingin sekali Hanna menampar bibirnya. Sumpah demi apapun ia tak sanggup lagi jika melihat Sehun seperti itu lagi. Tapi ia hanya tidak ingin terlihat gampangan sekali didepan Sehun, meskipun pria itu adalah suaminya sendiri.

"Anniya! Aku hanya ingin dengamu! HANYA DENGANMU, JUNG HANNA. ISTRIKU" Sehun berjalan mendekati Hanna dan dengan cepat ia mendekap tubuh mungil itu. memeluk erat tubuh itu.

  IF I STAY..🌹Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang