Part 23🌹

908 47 8
                                    

   Sehun menggeliat dalam tidurnya, perlahan membuka mata dan sedikit silau oleh sinar matahari yang sudah muncul diatas sana. Ia meraba ranjang disampingnya dan mengernyit ketika tidak mendapati gadis yang menemaninya tidur tadi malam.

Perlahan mendudukan dirinya dan matanya menyusuri kamar yang luas itu tapi tak mendapati Hanna.

"Kemana gadis itu? Sudah ku bilang jangan berjalan-jalan. Kakinya masih sakit." pria itu keluar kamar hanya menggunakan boxer yang semalam ia gunakan tidur, memperlihatkan tubuhnya yang atletis dan putih itu.

Sehun berjalan dirumah besar itu dan berhenti ketika kepala seseorang sedikit menyembul dari balik sofa ruang tv. Tv itu menyala dan menayangkan Idol yang sedang menari-nari.

Sehun sudah mengira jika itu adalah Hanna, siapa lagi dirumah ini yang sangat menyukai boyband terkenal itu, tidak mungkin seorang pelayan.

Merasa ada yang memperhatikan Hanna menoleh dan mandapati Sehun yang sedang memperhatikannya. Darimana pria itu datang Hanna tak menyadarinya.

"Oppa.."

"Mengabaikan nasihatku?" tanyanya berpangku tangan.

"Anni, aku berjalan mengenakan tongkat. Lagipula itu juga bagus untuk mempercepat kesembuhan kakiku." bela Hanna. Sehun menghembuskan napasnya dan mengerlingkan mata lalu ikut duduk disamping gadis itu.

"Itu bukan ide yang bagus. Kenapa keras kepala sekali?" Sehun menarik tubuh mungil itu untuk duduk di pangkuannya.

"Oppa.." Hanna tentu terkejut dengan tindakan pria itu.

Sehun tersenyum ketika gadis itu sudah duduk di pangkuannya.

"Lepaskan."

"Berikan aku morning kiss dulu" Sehun memajukan bibirnya minta dicium.

"Tidak!" tolak Hanna mentah-mentah.

"Wae? Pelit sekali. Sekali saja." Protes Sehun.

"Anni! Mandi sana, oppa bau."

"Mwo? Bau? Meskipun tidak mandi berhari-hari pun rasanya aku tidak akan bau."

"Cih kenapa percaya diri sekali. Turunkan aku, aku sedang melihat idola favorit ku." Hanna mencoba melepaskan diri dari Sehun. Tapi pria itu mencekal kedua tangannya dan menatapnya beringas.

"Kau lebih tertarik dengan oppa-oppa idola mu itu dibanding aku suamimu?"

Hanna menggeleng melihat tatapan Sehun yang memandangnya tajam.

"Tetap saja kau milikku, awas jika berani berselingkuh."

"Mwo? Bukankah oppa yang berselingkuh." Hanna mulai mengungkit masa lalu.

"Itu dulu sekarang berbeda." Sehun tentu kesal karna gadis itu selalu menyebutnya selingkuh padahal itu kan dulu.

"Sama saja, selingkuh ya selingkuh."

"Baiklah, aku kalah. Aku tidak akan melakukan hal bodoh itu lagi, aku tidak akan berjanji tapi akan membuktikannya padamu. Hanya kau yang aku ingin Hanna-ya." Sehun menangkup kedua pipi Hanna dengan tangannya yang besar.

Hanna beringsut turun dari pangkuan pria itu tanpa menjawab Sehun, ia kembali menatap layar televisi. Pria itu memperhatikan Hanna dan mencoba mencuri perhatian dari gadis itu.

"Mau jalan-jalan?"

Hanna seketika menoleh menatap manik Sehun. "Bohong." gadis itu tidak ingin Sehun kembali membohonginya sama seperti kejadian di mobil waktu itu.

"Aku tidak bohong."

"Kenapa? aku jalan didalam rumah saja oppa marah apalagi jika jalan-jalan keluar." sepertinya Hanna merajuk dan Sehun tau itu.

  IF I STAY..🌹Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang