I see my future in youre eyes.
Entah apa yang dibicarakan Hanna dan Chanyeol di taman belakang rumahnya tapi yang jelas itu benar-benar membuat lelaki berparas tampan yang sedang berdiri dibalik kaca besar yang menghubungkan ruang televisi keluarga dengan taman belakang rumah besar itu kesal.
Sehun berkali-kali bahkan mengepalkan tangannya dengan memandang tajam kearah Hanna dan Chanyeol yang membelakanginya. Sebelumnya Sehun menantang Chanyeol yang ingin berbicara dengan Hanna, tetapi dengan wajah Hanna yang memelas membuat Sehun tak kuasa untuk tidak mengizinkannya. Tapi kini dirinya menyesal karna telah mengizinkan Chanyeol berbicara dengan istrinya, nyatanya kini ia merasa kekesalan yang mendalam.
Sementara itu Hanna hanya memainkan kakinya di atas rumput yang hijau terawat itu. Ia juga merasa tidak enak pada Sehun tapi dirinya juga ingin Sehun merasakan bagaimana rasanya tidak dianggap. Mungkinkah sekarang Hanna mencoba balas dendam pada Sehun?.
Chanyeol memperhatikan gadis yang ia cintai itu. "Mengapa memainkan kakimu terus?." Tanyanya.
Hanna menghentikan gerakan kakinya dan mencoba mendongak memandang Chanyeol yang tinggi badannya jauh diatasnya.
"Anni. Tapi bukankah Oppa tadi ingin berbicara padaku? Lalu apa yang akan oppa bicarakan?."
"Apakah kau tau apa yang belakangan ini aku rasakan?." Bukannya menjawab pertanyaan Hanna tetapi Chanyeol malah melemparkan pertanyaan lain.
Hanna mengerutkan keningnya. "Mwoya?" Tanya Hanna penasaran.
"Khawatir, tidak tenang, bimbang. Dan rasanya aku hampir mati karna mencemaskanmu. Kau sulit dihubungi, ponselmu bahkan tidak aktif semenjak kejadian di club itu sungguh rasanya aku sangat-sangat merasa bersalah padamu. Hanna-ya, kumohon maafkan aku karna aku yang mengajakmu ke club kejadian yang tidak diinginkan terjadi padamu dan tiba-tiba Sehun membawamu pergi, bodohnya aku aku hanya bisa diam melihat kau ditarik Sehun tanpa mengejarmu. Tapi setelah melihatmu baik-baik saja aku sekarang baru merasa lega." Chanyeol mencoba untuk menceritakan apa yang ia rasakan. Setelah melihat gadis yang dicintainya baik-baik saja membuat Chanyeol bisa bernapas lega.
Hanna diam memandang Chanyeol, tak lama terasa sebuah pelukan hangat yang kini mendekapnya. Ya, Chanyeol memeluknya bahkan dengan sangat erat.
"Jangan buat aku cemas lagi, eoh?." Bisik Chanyeol tepat ditelinga Hanna dengan suara yang sedikit serak. Chanyeol memejamkan matanya, tangannya semakin erat memeluk Hanna, sedangkan kepalanya semakin menelusup keselah rambut Hanna. Sungguh Chanyeol merasakan ketenangan dan kenyamanan yang sudah lama tidak ia rasakan, dengan memeluk Hanna kini ia merasa kebahagiaan itu kembali.
Hanna yang hanya diam tersentak ketika merasakan seseorang menarik lengannya, melepaskan ia dari pelukan Chanyeol, orang itu ternyata adalah Sehun.
Setelah berhasil melepaskan pelukan itu dengan cepat Sehun melayangkan pukulan keras diwajah Chanyeol yang masih terkejut atas tindakan Sehun yang menarik Hanna dari pelukannya.
"Aaa... Sehun apa yang kau lakukan! Hentikan!!" . Hanna menjerit histeri ketika melihat Sehun dengan kedua kalinya memukul Chanyeol, dan tanpa diduga ternyata Chanyeol membalas pukulan Sehun dengan sama.
Hanna mengigit bibirnya melihat darah segar keluar dari selah bibir Sehun, dilihatnua Chanyeol juga terlihat memar oleh pukulan Sehun.
"Hentikan kumohon..." kini Hanna sudah menagis, tidak tau apa yang harus ia lakukan untuk memisahkan kedua lelaki yang terlibat perkelahian itu. Sehun yang ingin kembali melayangkan pukulan pada Chanyeol dan Chanyeol yang menarik kerah baju Sehun kini mereka terdiam dan dengan perlahan menurunkan lengan meraka masing-masing ketika mendengar seorang gadis menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
IF I STAY..🌹
FanfictionAndaikan. Aku tak pernah bertemu denganmu, mungkin aku tak perlu merasa terbang terlalu jauh dan jatuh terlalu keras. - Jung Hanna. Andai suatu saat nanti, sudah bukan aku lagi yang kau genggam. Ku harap dia menjadi yang terbaik untukmu dimasa depa...