Irene tersenyum ketika layar ponselnya menampilkan nama pria yang kini sangat dirindukannya. Akhirnya dengan cukup sabar Sehun menghubungi dirinya juga. Hatinya merasa menang dari Hanna, pasti rencananya berjalan dengan mulus. Hanna dan Sehun berpisah dan Sehun akan kembali lagi kedalam pelukannya. Dia adalah Irene, wanita yang begitu berambisi untuk mendapatkan Sehun. Kekayaan yang dimiliki pria itu, wajah tampan bak pangeran yunani, dan kekuasaan yang kini berada dalam genggaman pria itu membuat dirinya begitu berambisi untuk kembali ingin membuat pria itu terus disisinya. Mungkin kemarin ia keliru karna berani memperkenalkan kekasih keduanya yaitu Lee Hyuk Jae kepada Oh Sehun. Sungguh kini Irene merasa sangat menyesal telah melakukannya, karna setelah itu Lee Hyuk Jae bahkan mencampakannya.
Dengan senyum kemenangan ia pun mengangkat panggilan itu.
"Halo sayang.. merindukanku?" Tanyanya dengan nada menggoda yang membuat Sehun mual mendengarnya.
"Kita bertemu di Grand Caffe, sekarang". Kata Sehun singkat dan jelas.
Irene semakin melebarkan senyumnya.
"Kau begitu merindukanku rupanya chagi.."Tak ingin mendengar apapun lagi dari wanita yang kini membuat emosinya naik. Sehun pun segera mematikan sambungan telpon itu.
__________
"Hai sayang, lama tak berjumpa kau semakin tampan saja". Irene wanita itu duduk seraya menaruh tas brended-nya itu diatas meja. Menatap kedepan dimana sosok sang pangeran tengah memandangnya datar. Irene mengernyit aneh, biasanya Sehun akan senang bila bertemu denganya. Hari ini bahkan tidak membalas sapaan darinya.
Melihat meja yang masih kosong tanpa minuman atau makanan apapun membuat Irene berinisiatif untuk memesan kepada pelayan dengan melambaikan tangannya.
Sehun menghembuskan nafasnya dan beralih memandang wanita didepannya.
"Tidak usah memesan apapun. Aku tidak akan lama." Ucap Sehun dingin seketika membuat Irene kembali manaruh lengannya yang sempat melambai tadi.
"Kenapa sepertinya oppa buru-buru sekali? Tidakah kita sudah lama tidak makan siang bersama?"
"Aku mengajak bertemu bukan untuk membahas kita. Tapi, jelaskan padaku apa tujuanmu dengan mengatakan pada Hanna bahwa kau hamil anakku." Yaps, Sehun tidak ingin berbasa-basi lagi kali ini.
Irene dibuat termangu sebentar oleh perkataan lelaki dihadapannya. "Aku.. aku memang hamil anakmu."
Sehun tersenyum mengejek mendengarnya." Anakku? Bahkan aku sudah tidak menyentuhmu selama lima bulan, dan sekarang kau mengaku bahwa kau tengah mengandung anakku? Yang benar saja!." Sehun merasa jika wanita ini benar-benar ingin bermain-main dengannya.
Irene dibuat kesal dengan penjelasan Sehun. Lelaki ini memang tidak bisa dibodohi berbeda dengan Hanna yang langsung mati kutu dan menangis mendengarnya. Meskipun begitu Irene tidak ingin menyerah ia harus membuat Sehun percaya bahwa ia mengandung benih lelaki itu.
"Oppa.. kau tega, selama ini aku bertahan untukmu selama tiga tahun ini aku selalu bersamamu. Tapi kau malah tidak ingin mengakui benihmu sendiri? Sebenarnya hatimu terbuat dari apa?". Irene memasang wajah sedihnya, berbeda dengan hatinya yang bergemuruh kesal.
Sehun melayangkan tatapan tajamnya pada wanita itu. Justru sekarang ia bingung kepada dirinya sendiri, bagaimana bisa dulu ia begitu mencintai dan memuja Irene yang sifatnya seperti nenek sihir. Penuh tipu muslihat.
"Jika memang sekarang kau hamil, mungkin itu adalah benih dari pria tunanganmu itu yang bernama Lee Hyuk Jae. Dan jika kau tetap kekeh jika benih itu adalah anakku, mari kita lakukan tes DNA. Karna aku tidak merasa melakukannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
IF I STAY..🌹
FanficAndaikan. Aku tak pernah bertemu denganmu, mungkin aku tak perlu merasa terbang terlalu jauh dan jatuh terlalu keras. - Jung Hanna. Andai suatu saat nanti, sudah bukan aku lagi yang kau genggam. Ku harap dia menjadi yang terbaik untukmu dimasa depa...