Tidak ada waktu yang cepat untuk dapat melupakan seseorang yang pernah selalu ada. Kau hanya bisa berusaha mengurangi rasa rindu itu perlahan setiap harinya hingga pada akhirnya tak ada rindu yang tersisa.
Hanna berdiri di halte bus menunggu bus datang. Ia masih memakai seragam sekolahnya, baru saja bubar sekolah dan Hanna berniat untuk pulang kerumahnya.
"Ahh.. Kenapa lama sekali busnya" keluh Hanna lesu karena sudah sedari tadi ia menunggu bus tersebut.
Disaat Hanna sedang kesal tiba tiba sebuah mobil BMW berwarna merah berhenti didepannya membuat Hanna memandang mobil itu. Kaca jendala mobil itu terbuka dan terlihatlah Chaerin tersenyum kearahnya. Temannya.
"Kenapa kau masih disini Hanna? Ini bahkan sudah cukup lama dari waktu pulang sekolah" tanya Chaerin sembari menyembulkan kepalanya diantara jendela mobil itu.
"Aku sedang menunggu bus Chaerin-ah" jelas Hanna.
"Kalau begitu naiklah. Aku antar kau pulang" tawar Chaerin.
"Ah tidak perlu biar aku menunggu bus saja" kukuh Hanna. Ia merasa tak enak jika menumpang pada Chaerin. Meskipun Chaerin temannya dikelas tetapi ia tak terlalu dekat dengan Chaerin.
"Aiss ayolah. Kebetulan aku akan main ke apartement eonni ku kau ikut ya" Chaerin berusaha membujuk Hanna
"Aku.. "
"Palli naiklah"
"Apa tidak apa apa? " tanya Hanna merasa tak enak.
"Kau ini. Kita kan teman"
Akhirnya Hanna pun masuk kedalam mobil itu.
-------
"Eonni" Chaerin berteriak memanggil ennie nya. Chaerin sudah membuka pintu apartement milik eonnienya itu. Karena ia tahu password apartement milik eonninya jadi ia bisa sesuka hati menerobos masuk ke sini.
Hanna hanya diam saja mengikuti Chaerin dari belakang.
"Chaerin-ah apa tidak mengganggu eonnie mu? " tanya Hanna takut membuat eonni Chaerin terganggu oleh kedatangannya.
" tentu saja tidak. Eonniku yang mengundangku untuk kesini. Katanya ia akan merayakan pesta kecil untuk anniversari hubungannya dengan kekasihnya" jelas Chaerin.
Hanna hanya ber oh ria.
Chaerin dan Hanna berhenti melangkah seketika ketika melihat seorang wanita dan seorang pria yang sedang bergumul panas di sofa ruang tamu. Sang wanita duduk dipangkuan pria itu. Mereka berciuman panas bahkan baju atas siwanita sudah tergeletak dilantai.
Wajah Hanna memerah melihatnya. Mereka yang melakukan tapi kenapa jadi aku yang malu. Gumam Hanna dihati.
"Ehem" deheman Chaerin mampu membuat pria dan wanita itu menghentikan aksinya.
Wanita itu berbalik dan melihat adiknya Park Chaerin yang sedang memandangnya.
'Irene eonni' gumam Hanna dalam hati
"Kau mengganggu saja". Bukannya malu aktivitasnya dilihat oleh orang lain tetapi ia malah kesal karena terganggu.
"Jika eonni ingin melakukannya harusnya dikamar dan bukan disofa ruang tamu".
"Kau mengajarkanku anak kecil? "
Pria itu menyuruh wanita yang ada dipangkuannya turun.
ketika sosok pria itu terlihat karena wanita itu telah menyingkir dipangkuannya. Hanna hampir saja mengeluarkan bola matanya. Apa ia tak salah lihat? Pria Yang berada disofa itu.. Benarkah ia tak salah lihat. Hanna yakin matanya masih normal. Tapi..
KAMU SEDANG MEMBACA
IF I STAY..🌹
FanfictionAndaikan. Aku tak pernah bertemu denganmu, mungkin aku tak perlu merasa terbang terlalu jauh dan jatuh terlalu keras. - Jung Hanna. Andai suatu saat nanti, sudah bukan aku lagi yang kau genggam. Ku harap dia menjadi yang terbaik untukmu dimasa depa...