Happy Reading
-------
Jungkook POV
"Aku menyukaimu" kata itu meluncur begitu saja dimulutku. Tanpa kontrol dan sepertinya bibirku ini memang sudah tidak tahan untuk mengucapkan apa yang aku rasakan selama ini pada Hanna. Hanna diam saja dan tiba-tiba saja ia tertawa kencang. Membuatku kaget saja. Tapi kenapa Hanna tertawa? Seharunya ia menjawabku bukannya tertawa. Menyebalkan sekali gadis ini.
"Kookie~ah bercandamu sangat lucu" katanya ketika sudah menyelesaikan acara tertawanya itu.
"Kau menganggap aku bercanda? Yang benar saja! Aku serius Hanna"
Author POV
Hening. Tak ada jawaban dari Hanna. Jungkook pun terlihat sedang memantapkan pikirannya untuk membincarakan hal ini pada gadis itu.
"Jung Hanna.. " gumam Jungkook.
"Aku.. Aku ingin jujur padamu. Selama ini aku memendam rasa ini padamu. Aku sudah tidak kuat lagi menahannya. Aku menyukaimu Hanna. Entah karena apa, tapi jika saat bersamamu hatiku selalu berdetak kencang dan aku merasa nyaman saat bersamamu. Ini bukan rasa suka lagi melainkan sudah menjadi Cinta. Aku tidak berbohong. Kau harus tahu jika aku berbicara seperti ini murni dari dalam lubuk hatiku." penjelasan Jungkook semakin membuat Hanna diam. Tak bergeming. Hanna bingung dengan perkataan Jungkook yang tiba-tiba seperti ini. Jungkook mendesah melihat Hanna diam saja. Jungkook tahu bahwa Hanna mungkin masih belum percaya padanya.
Perlahan Jungkook menarik kedua tangan Hanna dan menggenggamnya.
"Tatap mataku. Tatap mataku Hanna. Lihat apa ada sebuah kebohongan didalam mataku ini? " ujar Jungkook menatap manik Hanna lekat-lekat. Hanna melakukan hal yang sama seperti Jungkook. Menatap manik mata milik Jungkook dengan lekat.
Tak ada pancaran kebohongan di mata Jungkook, Hanna hanya melihat sebuah Keseriusan yang sangat kentara pada pencaran mata Jungkook. Ia dapat meyakini bahwa Jungkook memang serius mengatakan hal itu padanya. Tapi ia masih bingung dan syok tepatnya. Kenapa tiba-tiba seperti ini.Hanna POV
"Tatap mataku. Tatap mataku Hanna. Lihat apa ada sebuah kebohongan didalam mataku ini? " ujar Jungkook menatap manik mataku lekat-lekat. Aku melakukan hal yang sama seperti Jungkook. Menatap manik mata miliknya dengan lekat.
Tak ada pancaran kebohongan di mata Jungkook, aku dapat melihat sebuah Keseriusan yang sangat kentara pada pencaran matanya. Aku dapat meyakini bahwa Jungkook memang serius mengatakan hal itu padaku. Tapi aku masih bingung dan syok tepatnya. Kenapa tiba-tiba seperti ini. Dan ini sangat sulit kupercaya. Kenapa? Karena apakah benar seorang Jeon Jungkook 'Prince School' disekolah ini menyukaiku? Pria sempurna sepertinya mencintaiku? Dan kenapa harus aku? Aku bahkan tak ada apa-apanya dibandingkan dengan para wanita yang selalu berlomba-lomba merebut-rebutkan hatinya. Banyak sekali pertanyaan yang berkecamuk dikepalaku. Ini sangat membuatku bingung."Jungkook.. Ak-aku.. "
"Tidak perlu dijawab sekarang. Kau boleh memikirnya dulu. Aku sudah lega karena sudah mengungkapkan perasaanku padamu. Tapi aku belum benar-benar bernapas lega sebelum mendengar jawabanmu. Tolong jangan buat aku kecewa Hanna~ya"
'KRING 'KRING...
Tepat ketika Jungkook menyelesaikan kalimatnya bel masuk kelas berbunyi. Tapi aku masih terdiam kaku tak tahu apa yang harus dilakukan. Jungkook tersenyum kepadaku.
"Jangan memikirkannya. Kau bisa menjawabnya nanti. Ayo ke kelas, ini sudah jamnya belajar" perlahan Jungkook beranjak dan mengulurkan tangannya kepadaku. Membantuku untuk berdiri "Kajja" ucapnya dan aku menerima uluran tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
IF I STAY..🌹
FanficAndaikan. Aku tak pernah bertemu denganmu, mungkin aku tak perlu merasa terbang terlalu jauh dan jatuh terlalu keras. - Jung Hanna. Andai suatu saat nanti, sudah bukan aku lagi yang kau genggam. Ku harap dia menjadi yang terbaik untukmu dimasa depa...