Aku ingin pergi, aku ingin sendirian. Aku tidak ingin berada dalam jarak dekat dengannya, setidaknya untuk saat ini. Aku ingin menenangkan diriku, pikiranku yang kalut. Aku butuh waktu....
Hanna memandangi foto dirinya dan Sehun yang sedang memaki baju pengantin. Ia ingat dirinya sangat bahagia ketika mengenakan gaun pengantin tersebut dengan didampingi oleh lelaki pujaan hatinya. Kiranya ia akan bahagia tapi kenyataan tak sesuai dengan yang gadis itu harapkan. Hatinya sangat sesak melihat potret Sehun mencium dahi dirinya ketika di altar hari itu. Memori itu tidak akan pernah hilang. Buliran bening air mata dari gadis itu mengalir begitu deras malam ini, langit masih menurunkan rincikan air hujan bagai ikut bersedih melihat gadis itu yang sedang merasakan kesedihan.
Wanita mana yang tak sakit ketika mengetahui jika suaminya menghamili wanita lain. Meskipun Hanna tahu Sehun tidak mencintainya setitikpun tapi ini adalah perasaan seorang wanita, tetap sakit melihat pria yang ia cintai mempunyai anak dari wanita lain.
Hanna mengusap kasar air mata yang terus mengalir itu. Matanya menatap benci foto wedding dirinya dan Sehun, dengan cepat ia merobek foto itu menjadi dua bagian. Memisahkan antara dirinya dan Sehun, kini kertas yang terlukis tinta itu hancur menjadi beberapa bagian. Hanna merobeknya dengan kesal dan disaat itu juga pintu kamar terbuka menampilkan lelaki jangkung yang kini menatap kearah Hanna dengan membulatkan matanya.
"Apa yang kau lakukan?!" Segera saja Sehun merebut album foto yang berisikan foto wedding itu.
Sehun bernapas lega setidaknya foto itu hanya Hanna robek dua foto. Mungkin jika dirinya telat masuk ke kamar ini kini album foto itu sudah hangus semua dirobek oleh Hanna.
Tatapan mata Sehun meredup ketika melihat mata Hanna yang memerah karna menangis. "Kenapa lagi?" Tanya nya dengan nada lembut. Harusnya sedari dulu Sehun berbicara lembut pada Hanna. Karna kini Hanna tidak akan meleleh mendengar Sehun berkata lembut padanya.
Hanna menatap Sehun sekilas lalu dirinya beranjak dari ranjang. Menarik koper yang terletak disudut lemari. Lalu ia membuka lemari yang berisikan pakaian dirinya. Mengambil dengan asal pakaian itu dan memasukannya kedalam koper berwarna pink itu. Sehun menghentikan lengan Hanna yang ingin kembali mengambil pakaiannya. Sehun mencekal lengan Hanna dan menatap gadis itu.
"Lepaskan."
Sehun menggelengkan kepalanya. "Tidak akan".
Hanna berontak tapi rasanya lengan Sehun begitu erat mencekal-nya. "Lepaskan aku!"
Sehun mendorong Hanna dengan tubuhnya menghempit tubuh Hanna diantara lemari.
"Kau pikir apa yang kau lakukan?" .
"Aku akan pergi". Jawab Hanna tanpa memandang Sehun yang berada dalam jarak yang sangat dekat dengannya. Tubuh mereka menempel karna Sehun menghempitnya dan masih mencekal lengan Hanna membuat gadis itu kesulitan meronta.
"Aku tidak akan mengizinkanmu untuk pergi" . Sehun memandang mata Hanna dengan dalam. Hanna mendongakkan kepalanya menatap Sehun dengan tampang sinisnya. " aku tidak butuh izin darimu! Sekarang lepaskan aku bajingan!". Sehun meringis mendengar Hanna untuk yang kedua kalinya berkata kasar padanya. Dulu gadis ini bahkan tidak berani menatap matanya dengan tatapan tajam tapi sekarang Hanna bahkan melontarkan cacian dan memandang dirinya dengan kejam. Apakah gadis ini benar-benar sakit hati?.
"Aku suamimu. Dan kau tidak bisa pergi tanpa mendapat izin dariku".
"Kita bercerai! Lalu kau bebas ingin menikahi Irene eonnie kapanpun kau bebas Oh Sehun". Suaranya naik satu oktaf ketika berbicara mengenai wanita yang berstatus kekasih Sehun.
Sehun menggertakan giginya mendengar Hanna mengatakan kata 'cerai'. Sampai kapanpun Sehun rasanya tidak akan menceraikan Hanna. Aneh dulu dirinya yang sangat menginginkan berpisah dengan Hanna tapi kini ia akan menolak mentah-mentah perceraian itu. Mungkin cinta nya pada Hanna membuat hatinya tak bisa melepas gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
IF I STAY..🌹
Fiksi PenggemarAndaikan. Aku tak pernah bertemu denganmu, mungkin aku tak perlu merasa terbang terlalu jauh dan jatuh terlalu keras. - Jung Hanna. Andai suatu saat nanti, sudah bukan aku lagi yang kau genggam. Ku harap dia menjadi yang terbaik untukmu dimasa depa...