11

1.1K 368 15
                                        

hari ini kayaknya bakalan boom update, soalnya bulan puasa nanti aku bakal slow update, mau nabung pahala dulu hwhw.

_____















































































haruto keluar dari kamar mandi usai membasuh wajahnya. ia melirik ke arah jam dinding yang terpajang di dapur. pukul tujuh lewat delapan belas menit tertera di sana.

langkahnya yang semula mengarah untuk kembali ke kamar, terhenti tatkala melihat figur kakak sepupunya tengah berkutat dengan beberapa alat masak.

"kak mashi?" panggilnya memastikan.

mashiho menoleh, lantas tersenyum manis kala maniknya bertepatan dengan milik haruto. "pagi haru!"

"TADI SUBUH GUE KEBANGUN LIAT KAK MASHI GAK ADA DI KAMAR, GAK TAU APA GUE TAKUUUT!"

sang lawan bicara menutup telinganya, yang mungkin akan pengang bila dibiarkan terus mendengarkan suara berat haruto kala berteriak.

"kakak gak terbiasa tidur bareng-bareng, jadinya pas kamu udah tidur kakak balik ke kamar." mashiho kembali fokus dengan teflonnya.

haruto cemberut. apakah sepupunya yang satu ini tidak memikirkan betapa takutnya haruto ketika ditinggal sendirian di malam hari?

untungnya haruto bisa kembali tidur setelah terbangun, dengan sedikit pemaksaan tentunya.

"tumben hari minggu bangun pagi?" tanya mashiho dengan pandangan fokus pada roti panggangnya.

"nanti mau main ke tempat jeongwoo, hehe," balas haruto dengan cengiran khas. "kakak gak papa 'kan ditinggal?"

"gak papa dong, emangnya kamu?"

entah hanya pikiran haruto saja atau memang mashiho suka merendahkan dirinya?

"udah sana mandi, kakak bikinin sarapan sekalian untuk kamu," ujar mashiho, lantas mematikan kompor.

"oks," jawab haruto, sebelum akhirnya berlalu kembali ke kamar mandi.

sedangkan mashiho, kembali fokus menata roti panggangnya ke dalam piring.


















































tanpa tahu bahwa haruto sudah overthinking dengan luka pada pergelangan tangannya.

i. delusions [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang