3

1.5K 421 12
                                    

lengan itu dijadikan bantalan, netranya bahkan masih terkatup rapat sejak tadi. padahal, bel istirahat sudah berbunyi, tapi sepertinya pemuda satu ini masih sibuk berkelana di alam mimpi.

jeongwoo menoleh ke belakang, menatap win--teman sebangku haruto--kemudian melirik haruto.

win yang paham dengan kode jeongwoo hanya mengedikkan bahu sebagai jawaban.

entahlah, win sendiri tidak tahu berapa lama haruto tidur. yang ia tahu hanyalah teman sebangkunya tersebut terlihat kelelahan, sepertinya haruto tidak tidur lagi malam tadi.

ia hendak membangunkan, namun tak tega. yang bisa ia lakukan hanyalah menatap raga haruto yang terlihat layu, serta roman tampannya yang terlihat tenang, tidur di atas lipatan lengannya sendiri.

"apa gak pegel?" tanya win, kasihan melihat haruto yang sudah berjam-jam tidur dengan posisi duduk serta badannya yang sedikit membungkuk.

"biasa," jawab jeongwoo singkat, sudah paham dengan posisi nyaman sahabatnya.

"bangunin aja kali ya?" tanya dohyon--teman sebangku jeongwoo.

jeongwoo mengangguk. "kasian dia belum sarapan, setidaknya isi perut dulu dah, baru kalo mau tidur di UKS aja."

_____








"gak tidur di UKS aja?" tanya doyoung memastikan. pasalnya haruto terlihat lemas, ada baiknya untuk beristirahat di UKS kala kondisinya seperti ini.

"gak," jawab haruto cepat. "gak ngantuk lagi."

"ya tapi kan lu lagi gak enak badan gini, to. mending--"

"siapa bilang?" haruto menatap sengit lawan bicaranya.

"ya... gue."

haruto mendengus. "gue mau cuci muka dulu."

"heh, hartono!" seru doyoung. namun haruto seakan tuli, ia mempercepat langkahnya menjauh dari koridor menuju toilet.











































"dasar aneh," gumam doyoung tanpa sadar.

i. delusions [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang