4

678 73 2
                                    

Jimin mengerjapkan matanya sedikit setelah sinar yang menyengat matanya itu masuk dari celah gorden ventilasi kamar, dirinya mencoba mencari sosok yang terbaring dengan seperangkat alat penunjang hidup di sekujur tubuhnya

Eh!

Telapak tangannya menelisik di seluruh permukaan sprei, namun tak ada benda padat yang menyentuh indranya , ia pun mengalihkan atensi ke arah ranjang

"t-taehyung, dimana?"

Dirinya gelagapan, kakinya segera berputar ruangan untuk mencari keberadaan si pemuda kim, namun nihil dirinya tak menemukan seorang pun di dalam ruangan, pandangannya pun beralih ke arah ponsel sang kekasihyang tergeletak di rak samping, tangan mungilnya segera mengambil dan memencet nomor yang membuatnya terpaku

'jeon jungkook'

Bagaimana kontak jungkook bisa ada di ponsel taehyung, ini tidak beres

"yeobosseo, apa ini dengan jeon jungkook?"

Hening, jimin tidak menerima sahutan apapun dari seberang sana

"halo tuan, aku Park jimin"

Telinganya menerima frekuensi si pemuda jeon tak lama setelah namanya disebut

"ah~, hello sweety, merindukanku?"

Jimin hanya mengerling jijik pada pemuda yang sedang adu mulut dengannya, dia sudah gila pikirnya

"kau menculik taehyung eoh!"

Telinganya dapat mendengar kekehan kecil dari mulut mafia itu

"aku ingin jawaban jeon!"

Pemuda itupun menyambutnya tenang

"tidak honey~"

Jimin mendengarnya malas, langkah tangannya terhenti setelah namja jeon itu selesai mengucapkan kalimat

"tapi jika ingin menemuinya datangi sungai han dalam waktu 10 jam jika tidak maka akan kau tanggung sendiri akibatnya"

Panggilan diputuskan sepihak, pemuda manis itu segera memakai hoodienya menutupi rambut coklatnya dengan topi dan melangkah keluar dengan tatapan sendunya

"taehyung-ah bogoshippo"

.

.

.

.

Terpaan angin kini menyambut kedatangan pria bermarga Park itu dengan damai, rambutnya tersibak indah setelah ia melepaskan topinya, ia pun segera merogoh kantongnya

"tuan jeon, aku sampai"

Yang ia dapat bukan jawaban melainkan putusan panggilan sepihak, tangannya menggenggam erat handphone silvernya, pelupuk matanya sendu menanggapi balasan pemuda tersebut

"AAAAARRRGGGHHH!"

mulutnya berteriak frustasi, jika hanya ini yang ia dapat maka tak perlu repot menghabiskan waktu dari rumah sakit yang jaraknya tak main main jauhnya

"dasar munafik brengsek!"

Jari mungilnya memencet ikon hijau tersebut berulang kali tapi nihil,tak ada satupun yang terbalas

Ia merutuki seorang pemuda bernama jeon jungkook itu habis habisan , wajah tampannya akan hancur jika ia menemuinya dan tulangnya tak akan ada yang tersisa utuh, ia berjanji akan hal itu

.

.

.

.

GAME OVER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang