16

347 30 0
                                    






Ini adalah hari yang dinantikan kedua sejoli yang sedang sibuk menata riasannya masing masing,jimin yang sibuk mengatur deru nafasnya agar tetap tenang,tidak terlalu kencang sebetulnya namun pemuda itu merasa bahwa jantungnya perlu sedikit ditenangkan,sedang taehyung dengan dasinya,ia masih berfikir akan menggunakan gaya kupu-kupu atau yang biasa saja,membuat para penata busana disana kewalahan atas pemikiran labilnya.

Dan pemuda yang sedang berjalan menuju kursi duduknya,auranya yang cenderung menyeramkan membuat beberapa pasang mata meliriknya ngeri,jeon jungkook,tidak sabar melihat keduanya mengucapkan janji suci di atas altar,penampilannya menunjukan kesan tidak sopan jika dilihat,kemeja dark grey tanpa balutan jas yang lengannya digulung ke atas,cerutu yang masih setia menggantung di sela bibirnya,dan tatapan datar seolah kedatangannya adalah sebuah paksaan,yah,tidak bagi jungkook sendiri.

Kini jimin sudah berdiri di atas altar dengan pastur yang setia dengan injilnya, namun satu yang membuat orang orang berbisik,mempelai pria satunya tidak ada dan itu membuat  salah satu pengunjung menahan tawanya,ia bisa dengan jelas menangkap ekspresi jimin di atas sana,sangat memprihatinkan.

"Dimana taehyung?"  nyonya park bertanya khawatir sedang tuan park menggeleng menanggapi

"Akan kubunuh pria itu jika sampai tidak datang" ujarnya,jungkook mendengar,ia terkekeh kecil

"Dimana mempelai pria yang satunya?" sang pastur angkat bicara,upacara harus segera dilakukan.

Netra jungkook terus memandang pada lelaki yang terlihat was was di sana sampai pengunjung berhenti berbisik

"Itu pengantin prianya"

Dan perhatiannya teralihkan,taehyung muncul disana,di tengah pintu gereja yang terbuka lebar,jimin memasang senyumnya kala taehyung  berjalan mendekat namun itu tak bertahan lama karena ia menangkap sesuatu pada lelaki kim tersebut

Wajahnya tak menunjukan ekspresi apapun,tersenyum saja tidak,di hari ini seharusnya taehyung berbahagia dengan senyum khasnya,senyum kotak yang membuat jimin menyukai pemuda itu,namun senyum itu seolah pudar,ekspresinya yang dingin membuat jimin kembali mengurungkan niat untuk menampilkan kebahagiaan

Ada apa dengan taehyung?

Bahkan saat dirinya sudah berdiri dihadapan jimin pun,ia masih tak bergeming dari ekspresinya semula dan itu membuat semua orang heran dan jimin yang khawatir

Jimin menapikkan senyum paksaan,Pastur sudah mengucapkan janjinya namun taehyung tak kunjung mengulang perkataan sang pastur

"Tae"  Jimin berbisik pada taehyung,sangat kecil hingga para pengunjung tidak menerima frekuensi itu

"Tae,ayo ucapkan"  jimin bergetar dalam penuturannya,ia hampir kalap jika saja tidak ada bisikan mengejek dari para tamu,pelupuknya penuh ingin menangis,ia tidak percaya bahwa taehyung masih setia dengan dinginnya,ia tidak tahu apa alasan pemuda ini tetap diam bahkan saat sang pastur telah mengulang ucapannya berkali kali

"Apa-apaan dia-"  Tuan park naik pitam,ia ingin menghajar taehyung saat itu juga namun nyonya park tak mengijinkannya

"Jangan,mungkin ini kejutan untuk kita,jangan sampai kau merusaknya duluan"  Nyonya park dengan kata seriusnya dapat membuat ayah jimin terduduk kembali namun tidak dengan seseorang diantara pengunjung,ia terlihat jengah dengan drama didepannya,jeon jungkook,pria itu tak ambil pusing,ia berdiri dan berjalan ke atas altar,mendekat kearah jimin dengan garangnya,kemuadian menarik pinggang jimin agar menempel padanya

Sontak membuat para tamu makin terheran dengan kedua orang tua jimin yang ternganga.

"Hei kim" Ia menyapa sebelum akhirnya memagut ranum jimin ke dalam lumatan yang didominasi olehnya

GAME OVER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang