15

385 32 0
                                    


Jimin mematikan notifikasinya,ini sudah ke sepuluh kali ia mendapat telefon dari seorang jeon jungkook,ia masih tak faham atas dasar apa lelaki ini menghubunginya,pasalnya satu hari lagi adalah hari pernikahannya dengan taehyung dan tak mungkin lelaki bermarga jeon ini mengacaukannya,itu harapan terburuk.

Kali ini jimin panik,ia tidak ingin taehyung curiga,mereka sedang memilih tuxedo yang cocok untuk lusa,namun jungkook tidak berhenti menghubungi jimin,membuat notifikasi kian menumpuk di layar handphone-nya

"Jimin,kau ingin yang seperti apa?"

Taehyung bertanya,membuatnya terburu buru mengalihkan fokus

"Ah,uhm-bisakah kita memilih yang sederhana saja?" Ujar jimin,taehyung mengangguk

"Pilihkan kami kualitas terbaik tolong"

Sang pelayan mengangguk,masuk kedalam satu ruangan untuk memenuhi permintaan taehyung tadi

Dan hei,apa apaan,kualitas terbaik tidaklah sederhana

"Hei,jimin,kau yakin ini pilihanmu,aku masih takut jika kau ragu?"

Jimin memasukkan kembali handphone-nya,ia menatap manik taehyung lekat

"Aku yakin,kita saling mencintai lalu apa lagi yang perlu diragukan,aku selalu percaya padamu tae-dan aku harap kau tidak merusak kepercayaanku"

Kini taehyung tersenyum,senang dengan apa yang barusan Jimin ucapkan,pemuda itu meraih tangan si manis untuk dielusnya

"Aku mencintaimu jimin,sangat"

"Aku lebih mencintaimu kim"

Setelah itu mereka selesai,memesan jas yang pas dan meninggalkan toko tersebut
.

.

.
Dan disinilah jimin sekarang,berhadap hadapan dengan seorang jeon jungkook di sebuah cafe italia dengan moccalatte yang mendampingi

"Sebaiknya cepat bicara jeon,sulit untuk mendapatkan izin dari taehyung,beruntunglah kau bisa bertemu denganku sekarang"  jimin menaikkan nadanya,lelaki itu malah menyeringai

"Aku ingin membahas pembicaraan kita yang belum selesai park"

"Kau pembohong jeon,aku tidak percaya"

"Hm,terserah,aku tidak akan tanggung jika kisah cintamu akan berakhir tragis seperti dalam film romansa"

"Shit!,kau hanya memanipulasi bukti"

"Lalu apakah pernah ia berbicara denganmu?mencari topik tentang apa yang tengah kau alami dan dirinya sendiri?-apakah kau sebodoh itu untuk mengerti apa arti sebuah pasangan?"

Wow,sejak kapan jungkook menjadi puitis seperti ini,jimin tak habis fikir

"Huh,terserah apa katamu,cepatlah berbicara,taehyung bisa curiga jika aku berlama lama denganmu"

"Bukankah itu bagus,keparat kim itu akan memergoki jika calon istrinya sedang berdua dengan orang lain" jungkook berucap dengan ekspresi nakalnya,sepertinya ia mencoba untuk menggoda seorang park jimin

"Taehyung bisa curiga jeon jungkook,cepat katakan apa maumu!"jimin berujar kasar,namun jungkook seolah tidak menggubris frekuensi itu

"Baiklah,akan kumulai,namun kau harus menuruti semuanya park,jika menolak maka tanggunganmu adalah kedua orang tuamu"

Jimin tersentak,ia masih tak faham dengan ucapan jungkook,apa apaan membawa orang tuanya dalam masalah yang tidak jelas asal usulnya

"Hei!kau tidak bisa semena mena jeon!"

GAME OVER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang