2

894 71 1
                                    








Berfikir keras di sofa samping ranjang rumah sakit,kekasihnya sekarang sedang merenggang nyawa,lagi! Bukan karena mode balapan,tapi karena pria bertopeng yang meminta hal tidak masuk akal

Hey nona~

Dirinya kesal sekaligus ling-lung,bagaimana bisa dirinya di sebut sebagai seorang wanita?

Tidak heran jika dia tidak kaget ,sangat sering dia mendapat julukan itu,entah keberapa kali ia mengaku bahwa wajahnya itu asli dimiliki olehnya,oplas!?,kurasa itu agak kasar

"Hiks.....tae,aku harus bagaimana?"

Terus merutuki nasibnya sendiri,jika saja waktu itu jimin tidak terlalu antusias untuk pergi maka kejadiannya tidak perlu seperti ini,mungkin mereka akan jalan ke jeju daripada harus terbaring di kasur rumah sakit

"Jimin-ah,ayo makan dulu,kau belum makan sejak 2 hari yang lalu lho"

Ini orang yang membantu jimin dalam insiden itu,sama-sama tamu pesta yang diundang ke atas gunung maut yang hampir merenggut nyawa seorang taehyung

Namja ini kebetulan lewat saat truk kontainer dan mobil mewah keluaran baru itu pergi,tidak tahu alur yang sebenarnya akan kejadian yang menimpa mereka beberapa jam yang lalu

"Haruskah aku!?"

Namja berparas manis ini perlu pemikiran orang lain agar dapat mengambil keputusan,hidup tapi sengsara atau mati dengan penyesalan,sungguh pilihan yang sangat sulit

"Pilihanmu, aku tak bisa ganggu gugat"

Hanya mengangguk meng-iyakan jawaban dari pemuda tampan lawan bicaranya

"Aku akan pergi besok menemuinya"

Cukup waktu untuk mengistirahatkan retina mata,pasalnya ini sudah menunjukan pukul 23.54,hanya menunggu waktu sampai namja park ini bertarung dengan waktu demi satu nyawa

***

Jeon jungkook,pria yang menemani park jimin untuk menjaga taehyung semalaman di rumah sakit

"Aku titip taehyung padamu ya"

"Makan dulu dasar bodoh"





























Pak supir yang mengantar jimin ke tempat tujuan hanya bisa meneguk salivanya kasar

"Maaf tuan tapi alamat ini adalah daerah maut bagi semua orang yang memasukinya"

Jimin mengernyit bingung,dia bisa paham karena orang yang kemarin menyuntikan racun pada kekasihnya adalah pemilik mobil Volkswagen edisi terbaru

"Baiklah tak apa,aku akan berjalan kaki saja"

Meninggalkan mobil taksi dan berjalan ke pos penjagaan perumahan elite,gangnam yang terlalu mewah untuk didiami orang kaya biasa

"Aku ingin bertemu dengan pemilik alamat ini"

Tanpa basa basi sang penjaga pun langsung mengalihkan atensi pada jimin

"Kau hanya orang miskin,ada perlu apa kemari"

Jimin tertegun dengan pengucapan sang penjaga pos tersebut,ia segera mengambil kartu identitas miliknya dan menempatkannya di depan mata si pak penjaga

"Park jimin,Anak dari konglomerat CEO perusahaan park,perusahaan terbesar di Korea, melakukan kerjasama dengan dunia gelap para petinggi saham yang menjabat sebagai Mafia di seluruh Asia,bersahabat dengan kolega amerika yang berstatus tidak main main di mata dunia,apakah kau bisa membiarkanku masuk?pak penjaga?"

Sang penjaga hanya gelagapan menanggapi jimin,dirinya bungkam,langsung memanggil supir pengantar untuk menuju ke alamat tujuan

Penjaga bodoh

Mobil itu berhenti tepat di depan rumah yang luas tidak terlalu mewah ,sederhana diluar tapi dekorasi kayu yang menghiasi,harganya tidak main main

Menapakkan kaki dan berhenti di depan pintu kayu bermotif ,disambut oleh 2 bodyguard dengan kasar

"Siapa kau,ada perlu apa kemari?"

Jimin mendengus sebal,malas untuk memperkenalkan diri kedua kalinya

"Park jimin"

Namanya disebut dan penjagaan itu melonggar,menyuruhnya masuk dengan cara baik baik

"Persetan!"

Dirinya mengumpat karena sikap penjagaan yang terbilang munafik,pasalnya jimin sendiri tidak pernah memiliki rumah semegah dan serapat ini keamanannya







































Dirinya mulai mengetuk perlahan ruangan dengan pintu coklat itu,cukup mudah untuk menemukannya karena terletak tepat di belakang tembok tempatnya masuk ,ruangan yang bertuliskan

Mr.jeon

Sudah jelas bukan jika itu ruangannya

Kaki mungilnya mulai melangkah perlahan saat orang yang hampir membunuh kekasihnya ada di depan matanya,menghadap tembok sehingga tidak menyadari kehadiran seorang park jimin

Tapi insting Jimin salah,orang itu sadar jika dia melangkah masuk,perlahan orang itu pun membalik kursinya sehingga menampakkan seorang yang ideal tidak tinggi dan tidak terlalu pendek,putih mancung dan berwajah ala barat

"Kau sudah datang rupanya,park Jimin kan?"

Jimin hanya menatapnya nyalang,tak peduli jika tangannya sudah memutih akibat mengepal terlalu kuat,mukanya memerah menahan amarah

"Kembalikan kekasihku"

Suaranya merendah,menciptakan aura dominasi untuk lawan bicaranya,jangan salahkan wajah Jimin yang manis karena pemuda itu masihlah seorang namja

"Hey,jangan marah padaku,kakakku tidak sedang disini,dialah yang bersalah,omong omong kau lebih manis daripada yang dibicarakan si berengsek itu,apakah kau hebat di ranjang sweety?"

Kesabaran Jimin sudah di ambang batas,ucapan pria dihadapannya sudah keterlaluan

Brak

"Aku tidak peduli siapa kau,ucapanmu keterlaluan tuan,dan satu kali lagi aku ucapkan AKU.INGIN.KEKASIHKU.KEMBALI.mana obatnya!?"

Jimin meledak,urat tangannya keluar,dan suara rendahnya makin penuh penekanan si setiap kata

"Kau berani juga rupanya,kakakku sedang tidak disini,jika kau mau mencarinya datanglah besok kesini pagi pagi sekali,hubungi nomorku jika kau tidak mendapat jawaban dari dalam,jika kakakku belum memperkenalkan diri maka kau bisa memanggilku hueningkai,arachi"

Jimin mengambil kertas dari tangan seorang adik si bajingan,mulai mendekatkan wajahnya ke sang pemilik rumah dan mengucapkan kata mautnya

"Semoga cepat mati dasar berengsek!"

Jimin meninggalkan rumah itu dengan keadaan tidak puas,sekeluarnya dari gangnam ia menangis histeris,penawar yang dijanjikan orang itu belum jatuh ketangannya dan taehyung akan mati 2 hari lagi jika ia tidak cepat mendapatkannya

Meringkuk si jalanan bersalju mulai membuatnya membeku,ini salju pertama setelah tahun lalu dia mengadakan perayaan officialnya dengan taehyung

Kaki dan tangannya mulai keras dan dingin pikiran Jimin sekarang mulai sadar,ia tidak boleh mati hanya dengan terkena hipotermia,itu tidak Lucu,dia masih harus menyelamatkan seseorang yang dia sayangi setelah kedua orang tuanya

Tapi pemikiran itu tidak bertahan lama setelah pemuda mungil itu sudah merasa tidak kedinginan lagi,dia sudah terkena hipotermia

"Mianhae taehyung-ah,saranghae"

To be continue , warm greetings
Alita

GAME OVER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang