18

355 30 0
                                    

Taman yang penuh dengan ilalang dan beberapa mawar liar kini menjadi saksi bisu atas betapa hebatnya argumen dua orang yang tengah berdebat sekarang.
Dengan situasi yang sepi karena fasilitas permainan yang beberapanya sudah rusak dan tidak ada niatan untuk diperbaiki,jimin kembali berteriak dengan lantang

"Apa kau tau betapa aku mencintaimu kim taehyung!" Intonasinya kian lama kian memelan ,dengan butiran bening yang kini memenuhi pelupuknya

"Kenapa kau melakukannya?,bahkan ketika kau tidak sempurna pun aku masih akan terus mencintaimu tae" jimin lemah,ia tidak bisa jika sudah seperti ini,percuma aktingnya selama seminggu penuh jika pada akhirnya itu berujung sia sia

"Jimin,aku mohon,aku tidak bermaksud seperti itu,kau pantas mendapatkannya"

"Apa!? Mendapatkan apa!,rasa malu huh! Atau sakit hati karena sudah dibohongi di gereja,kau harusnya tahu diri taehyung!,aku ini mencintaimu"

"Kau pantas mendapatkan yang lebih baik dari aku!" Taehyung balik membentak,membuat yang lebih kecil berjengit,jimin melemah ,tubuhnya merosot ketika frekuensi taehyung memasuki telinganya dengan sangat tidak bersahabat,ia terisak dengan tangan yang setia menutup wajah

"Lalu apa omong kosongmu dengan memaksaku menemui kedua orangtuaku,kufikir kau benar benar serius soal ini?"

"Pemikiranku berubah seketika,aku tidak bisa memungkirinya,aku sudah memikirkannya baik baik tapi ternyata itu memuncak di gereja,maaf"

Jimin yang mendengar itu pun melepaskan tangannya dan berubah bertumpu pada kedua pahanya

"Dengan cara meninggalkanku di altar,kau pikir itu tidak sakit huh,kau tahu rasanya"

Pandangan taehyung tidak berubah,ia tidak memberikan belas kasihan sama sekali pada Jimin sekarang,entah apa yang merasukinya namun tangisan jimin tidak ia indahkan bahkan ketika tubuh kecil itu mulai bergetar hebat

"Kau tidak pantas denganku jimin,maaf perihal gereja,aku mengaku salah,namun sekarang kau bisa melupakanku sepenuhnya,aku pamit"

Jimin yang mendengar itu hanya memasang ekspresi tidak percayanya,sangat kecewa dengan perilaku taehyung,ia berhenti terisak dan tidak lama kemudian sebuah suara kembali membuatnya kaget

Dor

Ia mendongak,mendapati taehyung yang tertembak di paru paru kanannya,dengan cepat pemuda kim itu berbalik menghadap jimin

"J-jim kau-"

"Bukan kekasihmu,tapi aku"

Dari balik ilalang yang menjulang tinggi seseorang muncul,menyusul jimin dan membantunya berdiri,memeluk pinggang itu erat

"Hai kim,lama tidak berjumpa,sebulan kan?"

Kini taehyung yang balik membola,tidak percaya atas apa yang dilihatnya sekarang,ia melihat kedua wajah itu bergantian,jejak air mata di pipi jimin sudah terhapus sempurna,menyisakan hidung yang memerah dan mata yang sedikit bengkak,menatapnya dengan sangat dingin dan seseorang yang tengah menyeringai puas disana

"J-jungkook,b-bangsat!"

Dengan jungkook yang menatapnya dengan kebahagiaan yang penuh akan rasa puas

Taehyung kesakitan,dadanya mati rasa,serangan tiba tiba membuatnya kaget dan ia tidak bisa berbuat apa apa.badannya perlahan hilang keseimbangan dan berlutut.jimin yang melihat itu hanya diam,tubuh kekasihnya ah ralat,mantan kekasihnya yang bersimbah darah tidak membuatnya bergeming sedikitpun,ia hanya menatapnya datar,hingga tubuh itu hilang kesadaran dan akhirnya tumbang.

Jungkook melepaskan rangkulannya dan mengangkat taehyung ke dalam mobil yang terparkir rapi sekitar satu kilometer di depan,membuat kesan bahwa jimin datang dengan ketidak sengajaan dan berakhir dengan argumen keduanya di taman.

GAME OVER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang