Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Adeknya jahat." Ujar Revan setelah mendengar cerita dari sang Adik. Rigel sudah pulang dari tadi, setelah kejadian itu Rigel langsung meminta Azrial untuk melakukan pdkt denganya. Dan Azrial meminta waktu untuk menjawabnya.
"Kok abang malah nyalahin adek sih?" Ucapnya tak terima.
"Ya emang jahat, coba deh adek pikir. Apa iya nggak sakit kalo ditolak gitu aja? Adek coba diposisi Rigel sekarang, sakit nggak?"
Lelaki manis itu mengangguk, "Iyaa sih, tapi kan yang sekarang adek belum jawab! Jadi adek gak jahat dong!"
Revan mencubit kecil pipi milik sang adik. Terkekeh kecil melihat perilaku adiknya yang sangat menggemaskan. "Abang gak ngomongin soal Rigel yang ajak pdkt kamu, abang lagi ngobrol soal hari senin."
Azrial mendengus kesal, beranjak dari duduknya lalu keluar dari kamar milik sang kakak. Lalu masuk kedalam kamarnya dengan pintu yang sedikit dibanting kasar.
"YA AMPUN BERISIK BANGET, ITU SIAPA YANG BANTING PINTU?" teriak Mama dari kamar mandi, sedang memasukan baju - baju kotor kedalam mesin cuci.
Revan yang baru saja menutup pintu kamarnya langsung mendengus ketika dia difitnah oleh sang adik. "ENAK AJA! ADEK MA! BUKAN ABANG!" teriaknya sambil mencubit kecil pipi Azrial.
"Aduh! Abang, adek! Berisik banget, papa lagi nonton ikatan cinta nih, jangan berisik dong!"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ayok berangkat." Ajak Revan yang sudah siap untuk berangkat kuliah, sedangkan Azrial masih mengikat tali sepatunya.
"Ayok!" Revan membuka gerbang rumah, lalu terkejut ketika melihat Rigel yang tengah duduk di motor ninja kesayanganya dan sudah rapi menggunakan seragam sekolah.
"Loh? Ngapain lagi lo kesini?" tanya Revan.
Rigel turun dari motornya, guna memberikan satu tos kepada Revan.
"Jemput calon pacar gue lah." Balas Rigel dengan nada yang cukup menyebalkan.
