✰ cerises et roses, hajeongwoo ✓

3.2

"Udah?"

Pemuda manis itu mengangguk semangat dengan sekantong plastik berisi mie goreng pedas ditanganya.

"Mau beli apa lagi?"

"Mau beli capcin deh satu rai.."

Rigel sedikit memberikan tatapan sengit kepada Azrial.

"Pantes kah begitu? Gak mau ah, gak mau nganterin kalo kaya gitu."

Azrial tergelak lalu tertawa ketika melihat ekspresi wajah Rigel yang sepertinya sedang merajuk kepadanya.

"Dih? Kenapa deh? Nama kamu emang Rigel kannn.."

"Gak."

"Haha iya, bercandaaa mas.."

Rigel membeku ditempat. Bukan karena cuaca malam ini yang dingin, melainkan panggilan yang mendadak otaknya yang berhenti bekerja.

"Udah dih, malah melongo kaya orang dongo. Cepetan keburu malemm kakk.." Azrial merengek sambil menaikan tubuhnya keatas motor ninja merah kesayangan Rigel.

"Apa tadi?"

"Apa? Aku gak bilang apa - apa.."

"Call me mas, lagi dongg.."

"Gak mau, Kak Rigel ajaa..."

Rigel mencubit pipi Azrial gemas sebelum melajukan motornya. Sudah dua minggu sejak mereka pergi berminggu dikampung Azrial, hubungan keduanya tampak semakin baik.

Dan soal urusan Noval ternyata, Noval hanya bercanda. Pemuda dengan umur yang sama dengan Rigel itu sudah mempunyai kekasih. Dan tentunya Rigel yang sudah emosi hampir saja memukul wajah tampan itu.

"Kamu mau kuliah dimana?" Rigel bertanya pada Azrial yang tengah menyeruput cappucino yang tadi ia beli.

"Di univ abang kayanya, soalnya mama pernah bilang gitu. Kalo kakak?"

"Di univ bareng Raden. Soalnya si dulu Bunda kuliah disana, ditambah juga Raden mau masuk univ itu juga. Biar ada temennya."

"Nggak bareng aku dong?"

Rigel sedikit mendekatkan wajahnya ke yang lebih muda, "Ya nggak, emang kalo kita beda univ bakalan beda hati juga?"

Azrial menundukkan kepalanya, enggan menatap Rigel. Tanganya mulai memainkan ujung bajunya, serta bibir yang ditarik kebawah.

"Enggak sih, cuma pasti disana ada yang lebih manis dari akuu.. Nanti Kak Rai berpaling dari aku gimana?"

Pemuda Abhivandya itu tersenyum, lelaki manis dihadapannya itu sedang dalam mode manja.

Tangannya terangkat untuk menangkup kedua pipi Azrial, manik mata keduanya bertubrukan.

"Hei, denger. Kakak kan udah pernah bilang. Kamu itu pertama dan terakhir, jadi gak mungkin kakak berpaling dari kamu. Inget ya, nggak ada yang lebih manis dari kamu di dunia ini."

Pemuda manis itu hanya membalasnya dengan sebuah anggukan lemah.

"Kamu capek banget ya? Emang abis ngapain tadi?"

"Aku kekenyangan kak, ngantuk."

Rigel menghela nafasnya lalu menepuk dahinya, memang ada - ada saja tingkah dari pacarnya itu.

"Yaudah sekarang tidur, kakak juga pulang."

Baru saja Rigel akan berdiri tiba - tiba langsung ditarik kembali oleh Azrial agar terduduk.

"Jangan pulang, nginep ajaa.." katanya sambil cemberut.

"Aduh, bayi serigala kenapa manja banget?"

"Gak mau ya?"

Rigel gelagapan, "Ya nggak, apa sih yang nggak buat si manis? Kakak mau chat bunda dulu, kalo kakak gak pulang malem ini..."

Azrial mengangguk lemah, kini dirinya beralih untuk merebahkan dirinya dikasur yang diikuti Rigel yang sekarang memeluk lelaki manis itu agar hangat.

Dan beberapa saat kemudian keduanya terlelap dalam mimpi masing - masing. Hingga suatu saat...

"Rigel, pulang lo bngst, udah mal一"

Revan membeku ditempat dengan mulut yang sedikit terbuka, ternyata adik manisnya dan juga kekasihnya itu sudah tidur dengan posisi yang benar - benar terlihat nyaman.

"Gak jadi deh, tidur aja. Malem.." Revan mundur perlahan - lahan dengan pintu kamar yang ia tutup perlahan agar tidak menghasilkan suara.

End.

Beneran end ya gaiseuu, maaf kalo endingnya maksa. Anw, makasi banyak yang udah baca dan juga vote! Sampai jumpa diwork aku selanjutnya! Bay - bay <3

Btw, ada yang nanya aku pake apk apa kemarin.. Aku pake ini yaa