Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Tawuran yuk."
Mata Rigel membola sempurna ketika mendengar menuturan kata dari lelaki manis disampingnya tersebut. Tidak habis pikir mengapa lelaki manis itu tiba - tiba mengajaknya untuk melakukan hal yang dapat membuat keduanya terluka.
Azrial mendecak, "Ayok tawuran, untung - untung ngisi waktu masa pdkt kita 'kan."
Rigel meletakan buku yang tadi ia baca, lalu menatap manik itu dengan sedu. "Gila aja, gak mau gue. Nanti lo yang kena gimana? Yang lain aja deh, jangan kek begituan."
"Gue tau lo mau tawuran sama anak geng sebelah kan?! Gue mau ikut dong, gak asik lo mah!"
Azrial merajuk. Bibirnya mengerucut sempurna, membuat Rigel gemas untuk mencubit bibir cherry yang manis milik lelaki manis dihadapanya.
"Yang lain aja, lagian belum fix kalo nanti malem gue bakalan tawuran."
Azrial menggeleng, "Gak mau!"
Rigel menghela nafas beratnya, ditangkupnya pipi gembul itu dengan kedua tanganya. "Iya - iyaa, nanti kalo jadi tawuran nya gue izinin lo. Nanti malem gue jemput lo ya."
Mata lucu itu berbinar, "Iyaaa! Gue tunggu ya!"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Adek mau kemana deh malem - malem gini?" tanya Revan heran, tidak biasanya adik manisnya itu keluar malam - malam dengan memakai hoodie yang warnanya gelap.
"Mau main sebentar sama Rigeel."
Revan mengangguk, setelah siap dengan semuanya lelaki manis itu berpamitan lalu pergi keluar rumah.
"Udah siap?" tanya Rigel yang kini tengah duduk diatas motor ninjanya.
Azrial mengangguk antusias, "Siaaap dong!"
Rigel tertawa, setelah itu Azrial menaiki motor Rigel dan keduanya pergi dari kawasan rumah Azrial.
Setelah perjalanan yang cukup memakan waktu, akhirnya mereka sampai disebuah tongkrongan yang biasanya Rigel dan teman - temanya nongkrong malam - malam.
