1.8

2.6K 463 35
                                    

"Eh, Azrial mau pulang bareng gue gak?" tawar Harvi pada Azrial yang kini tengah berada didepan gerbang sekolah menunggu Revan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eh, Azrial mau pulang bareng gue gak?" tawar Harvi pada Azrial yang kini tengah berada didepan gerbang sekolah menunggu Revan.

"Enggak usah deh, gue dijemput abang gue."

Harvi mengangguk, "Yaudah kalo gitu, gue balik duluan yaa."

Azrial mengangguk lalu dia melihat kearah langit yang sudah mulai gelap karena sepertinya akan turun hujan yang lumayan deras.

Sudah cukup lama dirinya menunggu Revan dan beberapa kali ada yang menawarinya tumpangan, ya biasalah cowok manis siapa sih yang gak mau sama Azrial?

Dean dan juga Rangga tadi sempat menawarinya tumpangan untuk pulang namun ia tolak, takutnya Revan nanti kesekolahnya tapi dirinya sudah pulang.

Hujan mulai turun dengan deras, tubuhnya menggigil kedinginan. Lalu setelah itu ada notifikasi masuk dari ponselnya.

Bang Repaaan
Adek, abang gak bisa jemput soalnya abang ada kelas tambahan. Jadi adek pulang naik bus aja, atau gak adek neduh dulu nanti selesai kelas abang jemput deh.

4.32 pm

Azrial menghembuskan nafas beratnya, lalu setelah itu dia membalas chat dari Revan, mengatakan bahwa dirinya mau pulang dengan bus saja.

Semua seragamnya sudah basah kuyup, dan baru saja dia ingin melangkahkan kakinya menuju halte bus tiba - tiba motor ninja berwarna merah itu mendatanginya.

Benar, itu Rigel.

"Azrial!"

Lelaki manis itu menoleh, "Ngapain lo kesini? Buang - buang bensin aja. Mana hujan - hujanan lagi. Gak guna banget."

Rigel melepaskan jaketnya untuk melindungi kepala Azrial dari hujan yang terbilang sangat deras. Manik mata mereka bertemu, sehingga membuat jantung keduanya berdegup lebih kencang.

Didalam hatinya, Azrial kecewa. Tapi lebih memilih untuk bungkam karena dia tidak mau membuat lelaki dihadapanya itu merasa risih. Jadi lebih baik dia simpan saja sendiri.

Yang lebih tinggi mulai merengkuh tubuh yang lebih kecil. Dikecupnya beberapa kali pucuk kepala itu dengan sayang. Rasa bersalah itu menghantui pikiranya sejak dirinya tadi bangun dari tidurnya.

"Sorry..."

Azrial menangis didekapan Rigel, tapi dirinya berusaha agar tidak menumpahkan bulir bening itu. Keduanya berpeluk mesra ditengah hujan yang deras mengguyur mereka.

Dekapan itu mulai terlepas, keduanya memutuskan untuk saling menatap manik mata masing - masing.

"Lo gak salah, jadi lo gak perlu minta maaf."

Pernyataan Azrial barusan mengapa Rigel berpikir jika lelaki manis dihadapanya itu tengah kecewa kepadanya? Manik mata milik lelaki manis itu mengatakan bahwa ada rasa kecewa yang sangat amat dalam terselubung dihatinya.

✰ cerises et roses, hajeongwoo ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang