Sementara disisi lain...
"Ih, si Dean bego banget heran. Kenapa gak bilang kalo dia bareng Rigel coba? Sumpah nih anak satu susah diajak inisiatif kompromi anjing kesel gue." umpat Rangga.
Rangga sekarang berada dirumah Raden, hanya mereka berdua. Ya seperti kalian tau, Rigel yang pergi menemui kediaman rumah Marisa sedangkan Dean sedang pergi kerumah Riel.
"Sabar rang.."
Rangga berdecak, "Sabar gimana anjing, si Rigel bego malah kesono. Lama banget lagi, dari balik sekolah dia kesana dan sekarang udah jam sepuluh. Kalo bukan suasana pilu dirumahnya si Marisa udah gue acak - acak rumahnya bangsat. Kesel gue."
Raden menepuk punggung sang teman, berusaha untuk memenangkannya.
"Lo sabar aja, ini baru dimulai. Kalo udah keungkap semuanya siap - siap aja. Revan gak bakalan diem kok."
Pagi yang indah dengan angin yang masih sejuk untuk dirasakan, tapi tidak untuk Azrial hari ini. Rasanya semakin sesak ketika kejadian malam tadi, bahkan chat nya sampai saat ini belum dibalas.
"Mata merah sembab gitu, kenapa dek? Abis nangis? Kenapa? Cerita sama abang." tanya Revan sambil mulai memanaskan motor ninjanya.
Malam tadi Azrial menangis hingga pukul 1.07 dini hari.
Lelaki manis itu menggeleng, "Nggak papa cuma tadi malem abis nonton drama hehe. Adek gak papa kok."
Revan berjongkok dihadapan sang adik yang tengah duduk. Sebenarnya dia tidak yakin dengan pernyataan adiknya barusan. Revan menatap manik mata adiknya, dan benar lelaki manis dihadapanya itu sedang berbohong.
Namun Revan lebih memilih untuk diam dan mengangguki pernyataan adiknya itu, mungkin adiknya itu butuh sedikit waktu. Ini masalah pribadinya, Revan tidak mau ikut campur dulu.
"Okee, lain kali nonton Upin Ipin atau SpongeBob aja ya, gak usah nonton drama - drama kaya gitu. Gak cocok buat bayi kaya kamu." katanya sambil tersenyuk manis dan mengusak lembut milik sang adik.
KAMU SEDANG MEMBACA
✰ cerises et roses, hajeongwoo ✓
Romancefeat ✰ 𝗵𝗮𝗷𝗲𝗼𝗻𝗴𝘄𝗼𝗼 ◜completed · bxb · lokal◞ ⸺ sepasang c(ouple)hairmate itu troublemaker.