"Azrial, Rigel mana tugas kalian?"
Azrial sedang mencari kertas yang berisi tugas kelompok dirinya dan juga Rigel, pemuda manis itu sedikt pangling, tugas kimia dari Bu Dwi itu sudah dimasukan kedalam tasnya atau belum.
"Ada nggak?" Tanya Rigel lembut.
Maklum, sama calon pacar gak boleh kasar - kasar.
"Woi, ada gak?" Teriak Harvi. Rigel sedikit marah ketika teriakan yang menurutnya kurang sopan dan kasar terhadap chairmate nya tersebut.
"Jangan kasar - kasar lah sama calon pacar gue!" Sorakan demi sorakan langsung terdengar, membuat Bu Dwi juga sedikit terkekeh karena tingkah murid 12.1 yang selalu saja ada ulahnya.
Jujur saja, Azrial malu karena di claim bahwa dirinya adalah─ekhem, calon pacarnya.
Azrial melangkahkan kakinya kedepan dengan membawa beberapa kertas yang berisi tugas dari Bu Dwi. Ternyata rasa malunya tidak berhenti sampai disitu saja.
"Terima kasih ya, calon pacarnya Rigel.."
Demi apapun Azrial ingin resign saja dari bumi!
"Beliin baso aci dong." Pinta Azrial.
Pemuda Abhivandya itu langsung menoleh, lalu beranjak dari duduknya. Digenggamnya tangan milik lelaki manis itu untuk berdiri, "Gue gebetan lo, bukan babu lo. Jadi ayo ke kantin bareng."
Dengan langkah yang malas lelaki manis itu terpaksa ikut bersama Rigel. Sedikit terjengit ketika Rigel yang melepaskan genggamanya lalu beralih untuk merangkul pinggangnya. Membuat beberapa pasang mata langsung melihat kearahnya.
"Kenapa gak tangan aja? Jangan disini, geli." Rigel lantas menoleh dan dengan sengaja tanganya kini mulai menggelitiki pinggang milik lelaki manis itu.
"Rigel bangsat! Geli!" Teriakan Azrial membuat Rigel terkekeh gemas. Tanganya beralih untuk menggenggam tangan kanan sang calon pacar.
"Lo duduk disini aja, biar gue yang mesen."
Azrial duduk, melihat ke sekeliling area kantin yang cukup ramai. Tidak lama kemudian Rigel datang dengan membawa sebotol cocacola ditanganya, meraih kursi disebelah Azrial.
"Mau dessert gak?" Tawar Rigel, namun lelaki manis itu otomatis menggeleng.
"Gak, lagi mau yang pedes pedes."
"Padahal gue mau pdkt romatis gitu.."
Azrial mendelik, "Alah, romantis - romantis mata lo."
Rigel beranjak dari duduknya ketika pesanannya-bukan, lebih tepatnya pesanan milik sang chairmate. Rigel tersentak kaget ketika Rangga tiba - tiba menepuk bahunya.
"Wuih, lo tumben beli baso aci? Setau gue lo kan gak suka pedes?" Tanya Rangga, baru saja Rigel akan menjawab tiba - tiba lelaki manis itu berteriak padanya.
"Rigeel! Ayo cepetan!" Rigel langsung berlari menuju lelaki manis yang sudah meninggalkanya dari kantin, "Gue duluan ya!" Teriaknya sebelum pergi menjauh dari area kantin.
"Pdkt macam apa itu?" tanya Dean bingung.
Ketiganya menggeleng - gelengkan kepala merasa tidak percaya ketika Rigel si mantan troublemaker sekolah memutuskan untuk berhubungan dengan siswa baru yang sifatnya hampir sam dengannya.
"Bakalan acur gak sih kalo nanti mereka berantem? Mainya nanti pukul - pukulan?" tambah Rangga.
Raden menggeleng tidak setuju, "Ya kali, pasti bawaanya hati lah. Gak mungkin fisik. Buktinya waktu confess secara gak langsung yang ditolak secara halus sama Azrial, suaranya ampe kaya bapak - bapak anjir. Bulol nya melebihi lo, Rang."
Udah masuk pdkt nieeee :'D
KAMU SEDANG MEMBACA
✰ cerises et roses, hajeongwoo ✓
Lãng mạnfeat ✰ 𝗵𝗮𝗷𝗲𝗼𝗻𝗴𝘄𝗼𝗼 ◜completed · bxb · lokal◞ ⸺ sepasang c(ouple)hairmate itu troublemaker.