Rigel terbangun dari tidurnya, jam menunjukkan pukul 9.45 siang. Dan meraba tempat tidur disampingnya. Benar, Sekarang ini Rigel berada dirumah bibi Azrial.
Keduanya tidur ditengah ruang rumah. Rumahnya memang rumah zaman dulu, masih menggunakan kain plastik dan tidak menggunakan keramik. Dan juga setengah dinding menggunakan anyaman bambu.
Tapi menurut Rigel rumah seperti ini jauh lebih nyaman dari rumahnya yang harus menggunakan Ac agar tidak panas.
Aduh, Rigel jadi flashback masa kecilnya.
Ada alasan tersendiri mengapa dirinya bangun terlalu siang. Pasalnya kemarin sore saat perjalanan menuju rumah Bibi Azrial dia melihat di kaca spion motor ninjanya, lelaki manis itu tersenyum pada seorang laki - laki dan sepertinya seumuran denganya.
Dan lebih membingungkannya lagi lelaki yang disenyumi Azrial juga membalas senyumanya. Jadilah malam itu lelaki Abhivandya ini berfikir keras siapa lelaki tersebut.
Kaki jenjangnya melangkah keluar dari rumah, dan berhenti didepan rumah tepatnya disamping pohon jambu batu. Rigel meregangkan otot - ototnya dan mengusap wajahnya guna agar semua nyawanya terkumpul.
"Nek, Azrial kemana ya?" tanya Rigel sopan ketika melihat Neneknya Azrial keluar.
"Azrial tadi pergi ke sungai, nyuci baju sama Bi Ipah. Dek, Rigel sarapan dulu ya. Nenek udah buatin kopi sama tadi Mang Adi beli nasi uduk."
Pemuda tampan itu langsung berdiri, "Nanti aja deh sarapanya. Rigel mau ke sungai hehe, mau mandi dulu."
Rigel langsung melesat pergi kearah sawah yang letaknya tidak jauh dengan sungai yang biasa disebut Sungai Panyairan oleh penduduk disini.
"Nanti sakit perut, Dek Rigel.."
"Gak papa nek! Nanti ajaaaa."
Ya namanya juga Rigel si kepala batu.
Pemuda dengan kaos putih polos serta celana kolor berwarna hitam itu kini dalam perjalanan menuju sungai. Sesekali tanganya nakal untuk memegang beberapa padi yang sepertinya akan panen.
KAMU SEDANG MEMBACA
✰ cerises et roses, hajeongwoo ✓
Romancefeat ✰ 𝗵𝗮𝗷𝗲𝗼𝗻𝗴𝘄𝗼𝗼 ◜completed · bxb · lokal◞ ⸺ sepasang c(ouple)hairmate itu troublemaker.