lima

4.7K 342 76
                                    

"Shhh.."

"Sakit Lan, pelan-pelan."

"Iya ini udah pelan, tahan."

"Shhh... Aww!"

"Jangan keceng-kenceng!"

"Kalo nggak gini, nggak bakal enakan."

"Aww! Dibilang pelan aja ngurutnya!" Gebi seraya menyentil dahi Alan.

Alan hanya komat-kamit dalam hati.

Sabar orang sabar banyak pacar.

"Lagian segala lari-larian di tangga." Gerutu Alan.

Gebi langsung tersalut emosi mendengar Alan.

DUBRAK!

Gebi menendang Alan dengan kaki sebelahnya yang tidak sakit, hingga jatuh dari sofa.

Alan meringis, kalo Alan disuruh nikah sama Gebi kayaknya nggak mau deh, takut mati muda.

"Sakit kali, Geb." Alan mengusap-usap pantatnya, sembari duduk kembali ketempat semula.

"Lagian lo coba mikir deh, masa si Agung bawa uler kesekolah, mana mau di kasih ke gue lagi!" Gebi dengan amarah menggebu-gebu, mengingat kejadian disekolah tadi Agung menakut-nakutinya dengan peliharannya, sang ular yang bernama Katy.

Sekedar info, Agung ini teman satu kelas Gebi dan dia penyuka makhluk yang tidak manusiawi si Katy, sebut saja uler. Bulan lalu satu kelas diundang kerumahnya syukuran 2 bulan si Katy. Padahal orangnya ganteng, ya lumayanlah, kita doakan saja semoga Katy dapat menemukan ibu yang menerimanya dan ayahnya, Agung.

"Lain kali hati-hati, Geb."

"He,em"

"Tap-"

"Untungnya lo nggak parah banget ini jatoh nya, coba kalo lo nyungsep ke bawah, udah berkibar bendera didepan rumah lo." Potong Alan, saat Gebi hendak menyangkal kasalahannya.

"Ish!" Gebi hanya mau bilang kalo itu bukan salahnya, coba saja Agung tidak mengejarnya sambil membawa Katy, pasti Gebi nggak bakalan lari.

"Lo tau sendirikan gue takut banget sama hewan yang namanya uler?" Ucap Gebi meyakinkan Alan dengan raut sedihnya.

Alan meangangguk pasti, Alan paham betul kenapa Gebi setakut itu pada ular, pasalnya salah satu sepupunya pernah digigit ular saat masih kecil dan sempat tidak sadarkan diri ditambah lagi saat mereka bermain bersama.

"Coba aja buaya, harimau, singa gue jabanin deh, asal jangan uler!" Gebi berucap lagi.

Bukannya Gebi terlihat seram malah lucu dimata Alan, ayolah Alan tidak boleh senyum didepan Gebi, stay cool.

"Lo mau makan apa?" Tanya Alan, sambil mengeluarkan ponselnya dari saku celana.

"Pulang sana!"

"Lah ngusir, gue tanya lo mau apa?"

"Gue mau lo pulang." Jawab Gebi.

Alan berdiri dan mengambil jaketnya, lalu menyambar kunci motornya.

Berjalan menuju pintu utama kediaman Gebi.

Saat Alan sudah didepan daun pintu, Alan berbalik.

"Gue pulang nih!" Alan sedikit berteriak, agar sang pacar merasa tergerak hatinya, masalahnya sudah di kasih hati minta jantung.

SRUK!

Melayang sudah sebelah sepatu Gebi, untungnya meleset dan tidak mengenai target sasaran.

Dikit-dikit Cembokur [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang