duapuluhtiga

2K 151 8
                                    

Gebi pulang kerumah setelah menunggu di cafe selama tiga jam penuh karena orang yang membuat janji temu tidak kunjung datang.

Kesal dengan keadaannya yang merasa di remehkan, Gebi sengaja membeli banyak makanan untuk meredakan emosinya.

Melepas sweaternya tidak sabaran.

"Arghhh! Berani-beraninya dia mainin gue!!" Kesal Gebi sambil mengambil handuk untuk mandi.

"Cewe cowonya sama aja!! Suka banget permainin orang!" Lalu Gebi masuk kamar mandi membanting pintu.

Dubrak!

Selesai dengan acara mandinya Gebi duduk dimeja rias memandangi dirinya di cermin.

Lalu beralih melihat sticky note berbentuk hati itu.

"Ahh hari ini harinya." Gumam Gebi lalu tersenyum masam.

^^^^^

Senin pagi memang terus terlihat cerah tidak ada alasan untuk tidak melaksanakan rutinitas setiap senin, apalagi jika bukan upacara bendera.

Berbaris di barisan kelasnya Gebi dengan ogah-ogahan mendengar amanat guru kepala sekolah yang mengingatkan untuk belajar karena minggu depan mulai ujian.

Suasana upacara yang semula didominasi oleh suara kepsek terganti dengan pekikan siswa-siswi dari barisan lain.

Tidak lama para anak PMR langsung mendekati kerumunan.

Gebi yang baris dibelakang leluasa melihat apa yang terjadi.

Saat anak PMR keluar dari kerumunan membawa tandi dengan susah payah.

Ternyata disana ada Alan yang tergulai lemah diatas tandu dengan hidung bertetes darah.

Gebi yang melihat langsung menegang, dan segara mengikuti ke UKS.

Hanya mereka berdua sekarang di UKS, anak PMR kembali berjaga, dan dokter didalam keluar karena ada urusan.

Gebi usap pelan dahi Alan yang terdapat luka disana.

Gebi mengerutkan dahinya.

"Kenapa banyak luka gini?" Gebi bermonolog.

Lalu memandangi seluruh wajah Alan, ada beberapa luka disana.

Saat Gebi mencoba menyentuh luka dipipi Alan sang empunya meringis.

"Sorry-sorry, sakit ya?" Tanya Gebi.

Alan hanya mengangguk.

"Kenapa bisa gini?" Tanya Gebi lalu mengelus lembut kepala Alan.

"Jad- eishhh..." Alan merasakan perih disudut bibirnya, belum lagi puyeng bukan main.

"Oke oke nanti aja cerita nya."
"Sekarang lo istirahat aja."

Gebi membolos hari ini, menunggu Alan bangun dari tidurnya, ia takut Alan begini karena alasan yang sama seperti dulu.

M
e

nunggu lama membuat Gebi terkantuk.

Alan bangun dari tidurnya perlahan mencoba bangun, di elusnya pelan kepala Gebi yang bertumpu pada sisi kasur.

Dikit-dikit Cembokur [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang