delapanbelas

2.2K 166 43
                                    

Kabar menggemparkan!!

Kembali dengan Pewaris tunggal Wijaya Group, bahwa ia akan mengkonfirmasikan dirinya pada besok malam, di acara jamuan yang memang diadakan untuk nya, sedikit bocoran lagi pewaris Wijaya Group ini masih duduk dikelas sebelas loh dan dia jurusan IPS, cocok banget nih buat nerusin perusahaan orang tuanya.

Terus setia di blog kami~

^^^^^

Seketika kantin makin ricuh setelah berita itu disebar kembali, banyak orang yang menyimpulkan sana-sini.

"Alan." Panggil Gebi pada Alan yang masih melihat kelayar ponsel.

Alan mendongak menatap Gebi yang ada dihadapannya, "Kenapa?"

Gebi memandangi Alan lama, Alan pun heran dengan Gebi.

"Ngapa lo? kesambet arwah cilok mang Iwan?" Tanya Alan tapi langsung di balas gelengan dari Gebi.

"Pulang sekolah mampir dulu ya." Sambung Gebi lagi lalu melanjutkan acara makannya yang sempat terhenti.

Alan bingung, sangat jarang seorang Gebi yang mengajaknya duluan.

"Emang mau mampir kemana?" Tanya Alan yang juga ikut melanjutkan makannya.

"Ntar gue kasi tau." Sahut Gebi.

Lah kan gue yang bawa motor, Pikir Alan.

"Ekhm!"

"Ngapa si lo Gib?!" Tanya Alan sewot.

"Nggak papa gue!!" Jawab Gibran tidak kalah sewot.

"Lo dari tadi ekhm-ekhm mulu, gue gedeg dengernya!" Sambung Alan lagi.

"Diem bisa?" Tanya Faro yang duduk di sebelah kanan Alan.

"Tau lo curut bedua kalo lagi makan diem, nggak usah banyak bacot, kalo ada yang ngomong jangan di dengerin, jangan lo ladenin, cukup diemin aja orangnya, dia bakalan berenti sendiri."  Jelas Davin yang sibuk memakan kulit Ayam.

"Kok kalian diem?" Tanya Davin lalu menghentikan makannya.

"Lo bodoh apa gimana?" Diva mengambil piring Davin lalu memakan sisa kulit Ayam yang Davin sengaja sisihkan, melihat itu Davin hanya bisa bersabar.

"Kan lo sendiri bilang, cukup diemin aja berhenti sendiri, hehe." Ujar Naya sambil menunjukkan dua jarinya.

"Emang nggak ada yang peka." Kini Gibran kembali bersuara.

"Lo punya masalah hidup apasi Gib?!" Gebi gereget sendiri.

"Tau lo ngilang seminggu, dateng-dateng  galau." Timpal Alan.

Gibran terdiam sebentar, memandangi wajah teman-temannya ini, dilihat-lihat teman-temannya ini ganteng dan cantik juga ya.

Emang nggak salah pilih gue, cari temen.

"Gue beneran pewaris Wijaya Group." Ujar Gibran.

"Udah Gib, kita tau lo pengen jadi konglomerat, makanya sekolah dulu yang bener." Davin memberi nasihat.

Dikit-dikit Cembokur [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang