Setelah asyik godain gue,, mbak2 tsb pun langsung melesat pergi dan menghilang di balik deret pohon mangga yang tumbuh di halaman belakang sekolah gue.
" heh asu,, bawa temen lo " ucap senior kelas 3 begitu tau rudi barengan sama gue dateng nya.
" gue cuma kebetulan lewat kok bang. Dan berpapasan dengan kak rudi".! jawab gue sambil menatap rudi agar mengiyakan pernyataan gue.
Gue lihat di situ ada 1,2,3,4,5 senior dengan postur tubuh di atas postur tubuh gue dan rudi. Pantes saja rudi keder buat nemuin mereka..
" sini lo ajg , gw bikin bonyok muka lo karena dah berani nantangin gue " ucap seseorang sambil menerjang ke arah rudi dan melayang kan sebuah pukulan.
BUGHHHHHH....
Sebuah pukulan pun mendarat di perut rudi hingga membuat nya mundur beberapa langkah. Tak mau kalah rudi melayangkan sebuah pukulan balasan hingga mengenai rahang kanan senior kelas 3 td.
" ehh asu,, sakit goblog. Gue habisin juga lo " teriak senior tsb sambil melayangkan pukulan yang membabi buta ke arah rudi.
Cukup sengit juga pertempuran rudi dengan senior tadi. Adu pukulan, tendangan pun silih berganti mereka layangkan hingga membuat mereka kelelahan dan kehabisan nafas...
Ketika mereka berhenti sesat untuk mengambil nafas,, tiba-tiba salah seorang dari teman senior tadi mengambil batang bambu yang entah dari mana dia mendapatkan nya
PRAKKKKK.....
Bunyi batang bambu tsb ketika beradu dengan kaki gw. Ya kaki gue,, begitu tau batang bambu di ayunkan ke arah rudi, refleks gue tendang batang bambu tersebut sebelum mengenai kepala rudi.
" heh kalian banci ya. Berani nya maen keroyokan " ucap gue dengan emosi seraya memasang kuda2 sambil merapalkan ajian lembu sekilan.
" ahhh kebanyakan bacot lo ajg".. balas senior lain nya sambil gesture ingin memukul gue.
Refleks, gue pun menangkap tangan senior tsb, dan langsung membanting ny ke tanah..
BRUGHHHHHHH,,,,
Bunyi tubuh senior tadi ketika menyentuh tanah..
Melihat tmen nya gue perlakukan seperti itu,, 3 senior yg tersisa gak terima dan menerjang ke arah gw secara bersamaan. Tapi karena emang dasar nya mereka gak punya ilmu bela diri, tendangan dan pukulan bisa dengan mudah gue hindari hingga hanya menemukan sasaran kosong..
15,,menit bergulat dengan peluh dan keringat, ke lima senior tsb pun tumbang karena kehabisan.
" cepat kalian semua pergi dari sini kalo kalian masih pengen hidup. " gertak gue kepada kelima senior tadi dengan nada tinggi.
Mereka berlima pun lari semburat meninggalkan kami dengan terhuyung huyung. Beberapa di antaranya saling bantu karena mungkin udh gak sanggup buat berdiri.
" maaf kak akhirnya mereka semua gue yg habisin ".. Ucap gue cengar cengir sambil menyeka keringat yang membasahi kening.
" gpp gus. Justru gue makasih banget karena lu udah bantuin gue"...
" yuk sekarang lo ikut ke kelas gue ".. ajak nya sambil berdiri dan mengatur langkah nya.
" lho ngapain, gue kan kelas 1 " jawab gue heran mendengar ajakan nya.
" udah lo ikut saja pokoknya. " celetuk nya sambil menarik tangan gue agar mengikuti langkah nya.
Dengan sangat terpaksa, gue pun mengikuti nya dari belakang. Karena dia kelas 2,,ruang kelas nya berada di lantai 2. Kita pun menaiki tangga sambil pegangan dengan bahu tangga., ya karena dasarnya nafas kita dah mau habis karena berantem tadi.
Dia berhenti di ruangan yang menunjukkan 2 ipa A., dan berjalan memasuki ruangan tersebut. Gue pun ikut berhenti. Tapi gw menunggu nya di luar kelas. Tak berselang lama dia pun keluar dengan seorang cewek di samping nya berjalan menghampiri gw.
" nih gus kenalin. Dina pacar gue". Ucap rudi memperkenalkan cewek yang sedari tadi berdiri di samping nya dan memandangi gue.
" agus " ucap gue mengawali pembicaraan dan mengulurkan tangan untuk berkenalan dengan cewek nya rudi.
" Dina " jawab nya singkat di sertai tangan nya menyambut uluran tangan gue
" rudi udah cerita semua nya koq gus. Makasih ya udah mau bantuin dia tadi. Sebetulnya gue udah nglarang dia buat ladenin kk kelas 3 tadi. Eh emang dasarnya dia nya aja bandel. " ucap kak dina seraya menampol kepala rudi.
" sama-sama kaka. Itung2 sebagai permintaan maaf gue dari udah ngrim dia ke rumah sakit waktu hari pertama mos dulu "...
" ya udah kak gue pamit dulu. Bentar lagi jam masuk bunyi. Assalamualaikum ".. Jawab gue sambil berlalu pergi meninggalkan mereka berdua.
Karena kecapean habis berantem, gue pun gak konsen untuk mengikuti sisa proses belajar mengajar. Sementara Tiara di samping gue, cuma sekali kali memperhatikan tanpa berani bertanya apa yang terjadi dengan gw.
Kringgg.... Kring.... Kringggg....
Bel pulang pun berdering dengan kencang nya membelah keramaian proses belajar mengajar si sma ini. Gue pun langsung bergegas ke parkiran buat mengambil sepeda dan pulang ke rumah.
Baru saja sampe gerbang depan sekolah....
" nak agus sini ".. . panggil seseorang dari dalam mobil menyebutkan nama gue.
" lho pak Andi,, udah beneran sembuh. Ngapain di sini "... timpal gw saat orang tsb menurunkan kaca mobil nya.
" jemput reni, tuh anak nya di belakang kamu " timpal pak Andi lagi menunjuk seseorang di belakang gue.
" ASTAGFIRULLAH... RENI. BIKIN JANTUNG KU COPOT AJA KAMU.. " ucap gue terkejut karena tiba-tiba reni sudah ada di belakang gw.
" yeeee... Biarin.. Emang... Sengaja... Wekkkk " jawab nya di sertai juluran lidah nya.
" ren gak boleh gitu. Gitu2 dia teman kamu yang udah bantuin papa ".. Tegur pak andi mengetahui tingkah reni ke gue.
" iya pa maaf ".. Jawab reni nggondhok sambil manyun manyun bibir nya.
Ahhh,,, pengen gw cium kamu ren....
" nak agus nanti malam ke rumah ya. Tante tadi katanya belanja banyak di pasar. Sekalian ada yg mau om bicara in sama kamu ",,, ucap pak Andi dengan mimik wajah serius.
" mau gus mau ya. Ya.... Ya.... Ya... " celoteh reni manja begitu tau gw di undang ke rumahnya oleh papa nya.
" insya Allah om gak janji. " jawab gue sambil mengayuh sepeda dan pergi meninggalkan reni beserta papa nya.
Asyik ntar malem makan gratis. Tapi apa ya yang ingin pak Andi bicarakan sama gue....
Ahh reni. Gak sabar gue pengen ketemu kamu malam ini

KAMU SEDANG MEMBACA
DIARY 2 DUNIA
Terror[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Menjadi seseorang yang memiliki kelebihan itu bukan lah hal yang gampang. Selalu saja ada riak-riak kecil diluar sana yang tidak suka dengan kelebihan yang kita miliki. Bahkan terkadang mereka menghalalkan segala cara untuk...