Kak Shinta pun kaget melihat kedatangan gw bareng dengan rekan bisnis papa nya.. Tak kalah kaget nya, dalam rombongan tersebut ikut serta juga seorang Reni.
Reni tidak suka gw deket deket dengan Kak Shinta lagi. Dia bilang Kak Shinta ini pembawa sial.
Gw pun buru buru menolak argumen Reni. Gak ada yang namanya di dunia ini yang namanya pembawa sial. Mungkin takdir saja yang belum berpihak ke arah yang lebih baik.
" lho Shin kamu kenal sama anak ini " pak hendro sepertinya juga kaget anak gadis nya menyebut nama gw.
" kenal Pa. Dia adek kelas Shinta di sekolah " Shinta pun menaruh minuman yang tadi di nampan ke atas meja.
" ya udah nak, silahkan di minum dulu " Pak Hendro mengawali meminum sesuatu dari dalam cangkir yang tadi di suguh kan Kak Shinta.
Emang dasarnya haus karena kelamaan di dalam mobil tadi, gelas itu pun hanya tinggal wadah kosong karena semua isinya sudah habis gw telen. Gw paling anti jaim kalo ma seseorang.. Langsung sikat aja kalo di tawarin yang namanya makanan atau minuman. Maklum orang kampung..
" haus nak Agus " Pak Andy menyindir gw halus karena tau gelas yang di suguh kan untuk gw sudah kosong melompong.
" nggak koq pak. Cuma kayak kagak pernah minum setahun saja " canda gw ke Pak Andy.
HA. HA.. HA. HA. HA.. Pak Andy pun tertawa karena melihat gw kesel setelah dia sindir.
" ayo nak agus, ikut saya ke kamar istri saya " Pak Hendro pun beranjak dari tempat dia duduk dan mengajak gw ke tempat istri nya.
Pak Andy pun mengikuti langkah saya dan pak Hendro.Reni gw larang ikut karena gw tau hari ini dia lagi dalam keadaan kotory. Ahh,, kenapa tadi dari rumah gw ngebolehin dia untuk ikut ya.
" ngapain Pa agus di ajak ke kamar mama " Kak Shinta pun heran mendengar ajakan Pak Hendro ke gw.
" dia nanti yang coba sembuh in mama kamu shin " dengus Pak Hendro panjang. Sepertinya dia sudah pasrah dengan keadaan istri nya.
Tanpa banyak bertanya lagi, Shinta pun ingin ikut kami bertiga melihat keadaan mama nya.
" ASTAGFIRULLAH "...
Baru saja gw memasuki kamar istrinya nya Pak Hendro, gw udah di kejutkan dengan kehadiran makhluk dengan tubuh tinggi besar dengan bulu yang sangat lebat di pojok ruangan kamar tersebut. Kuku nya tajam amat panjang seperti sebuah pisau yang siap mengoyak apa pun yang di sabet nya.. Gigi nya menyeringai di sertai bau busuk yang keluar dari mulutnya.Makhluk tersebut seperti tidak suka dengan kehadiran gw di ruangan tersebut.
" PRANKKKKKKKKKKK"....
Sebuah vas bunga di lempar kan oleh makhluk tersebut tepat di depan mata gw..sontak kejadian secepat kilat tadi membuat Kak Shinta menjerit ketakutan dan langsung memeluk Papanya (koq bukan meluk gw sih). Gw pun refleks menghindari lemparan tersebut.
"PYARRRRRRRRRRR"...
Sebuah lemparan kedua pun akhirnya mengenai kepala gw hingga membuat darah segar menetes dari kening gue.. Pak Andy dan Pak Hendro pun panik mendapati gw dalam keadaan seperti itu. Gw cuma memberi gesture kalo gw baik baik saja. Karena tak ingin terjadi hal sama menimpa mereka, gw meminta pak Andy, Pak Hendro, dan Kak Shinta menunggu di bawah saja. Tak lupa gw meminta doa mereka agar istri nya Pak Hendro dapat sembuh seperti sedia kala.
" Ronggo Bumi, Ronggo Geni, Ronggo Bayu keluar lah kalian bertiga. " gw pun memanggil khodam gw.
" sendiko dhawuh mas agus " dengan logat jawa yang khas mereka serempak menjawab panggilan gw.
![](https://img.wattpad.com/cover/265790036-288-k498756.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DIARY 2 DUNIA
Horror[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Menjadi seseorang yang memiliki kelebihan itu bukan lah hal yang gampang. Selalu saja ada riak-riak kecil diluar sana yang tidak suka dengan kelebihan yang kita miliki. Bahkan terkadang mereka menghalalkan segala cara untuk...