Deghhhh.....
Sebuah pertanyaan yang cukup menolok hati ku, terucap keluar dari mulutnya pak Andy. Sesaat gue pun hanya diam mematung. Bingung karena harus menjawab apa pertanyaan yang di ucap kan Pak Andy kepada gue
" anu... Pak... Anu.... " ucap ku terbata bata karena takut serba salah nantinya.
" nak agus gak perlu takut. Bapak cuma ingin jawaban yang jujur dari nak agus " Pak Andy menenangkan diri ku yang sedang di Landa kebingungan.
" itu pak. Saya jalan sama anak Bpak " jawab ku dengan wajah menunduk.
Gue gak berani untuk menatap wajah pak Andy malam itu. Gue takut beliau akan marah karena gue udah lancang pacaran sama anak beliau.
Namun ketakutan ku tersebut hanyalah ketakutan semu dari seorang pengecut yang takut menghadapi medan pertempuran. Sebab ucapan Pak Andy selanjutnya berbeda jauh dari apa yang selama ini aku bayangkan.
" nah gitu dong. Kan enak kalo nak Agus berterus terang "
" Bapak tidak keberatan kok nak Agus jalan sama anak Bapak Reni. Asal hal itu tidak mengganggu prestasi akademi kalian di sekolah "
" Reni sempat cerita, UTS kemarin nak Agus dapet peringkat 2 kan di bawah anak saya "
" iya pak " jawab ku masih nunduk.
" nak agus jangan bersikap formal gitu ah. Malah gak enak Bapak jadinya karena udah menanyakan urusan anak muda " Pak Andy pun kini merasa bersalah karena udah memberikan pertanyaan yang bisa membunuh ku.
"Hehehe,Makasih Pak. Udah ngijinin saya jalan sama anak Bapak " gue pun kini bersikap seperti biasa ke Pak Andy.
"Wah ngobrol apa nih pa. Kok kayaknya asyik bener " tanya Reni yang sama Bu Rahma kembali dari dapur dan membawa nampan yang berisi minuman dan sepiring cemilan.
"Wah ini rahasia sesama lelaki. Ya nggak Gus " jawab Pak Andy sembari gesture mengangguk ke arah ku.
"Iya Pak " sahut ku mengikuti jawaban pak Andy.
Reni pun langsung melotot ke arah ku dan memasang wajah cemberut karena pertanyaan nya gak di jawab oleh Papa nya. Gue pun memalingkan muka dan melihat ke arah lain. Guepaling takut bertatap muka dengan ekspresi reni yang seperti ini.
"Kak Agus, gimana kabarnya. Kok tumben maen ke sini " sapa seseorang dari lantai 2 dan turun menuju ruang keluarga.
"Eh rena adik ku yang paling cantik. Alhamdulillah baik kok. Kakak maen ke rumah karena kangen sama kamu serta papa mama " jawaban spontanitas macam apa itu yg barusan aku ucapan.
Reni yang tadi nya cemberut, buru buru menutup mukanya yang memerah dengan kedua telapak tangan nya. Sementara di lain tempat, Pak Andy dan Bu Rahma hanya senyum senyum melihat kelakuan anak gadis nya.
"Jadi sama rena dan papa mama saja mas kangen nya.? Sama nduk nggak " ucap reni ketus karena aku cuekin.
" lho panggilan kalian kok berubah " sahut bu Rahma mendengar ucapan Reni yang ngambek.
Astagfirullah.....gue pun hanya geleng geleng sambil menatap reni. Sementara reni, kini kembali sembunyi di balik kedua telapak tangan nya. Tak sekali pun dia berani menatap ku atau Bu Rahma.
"Yah mama ini kayak gak pernah muda aja. Mbak Reni kan pacaran sama kak Agus " ceplos rena memotong ucapan mama nya.
Aku pun hanya menunduk malu mendengar ucapan rena yang tiba-tiba. Di lain pihak reni menendang kaki adek semata wayang nya itu agar mulut nya tidak ember.
"Ibu setuju saja nak agus jalan sama reni anak ibu. Asal hal itu gak mengganggu prestasi akademik kalian di sekolah " sebuah kata bijak yang di ucap kan Pak Andy pun kini kembali terlontar dari mulut mama nya reni.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIARY 2 DUNIA
Horror[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Menjadi seseorang yang memiliki kelebihan itu bukan lah hal yang gampang. Selalu saja ada riak-riak kecil diluar sana yang tidak suka dengan kelebihan yang kita miliki. Bahkan terkadang mereka menghalalkan segala cara untuk...