DIARY 2 DUNIA [15]

5 1 0
                                    

Reni pun menatap gue tajam, melotot tepatnya. Jujur gue tak berani untuk bertatap mata nya pagi itu. Matanya lebih menakutkan dari kak Cindy yang tempo hari kesurupan.

Gue pun langsung melepas genggam an tangan gue di tangan nya kak Citra. Masih tak berani menatap Reni, gue lanjutkan acara makan gue

"Ya udah dek, kk balik ke teman kk dulu ya. Soalnya ada yg dari tadi ngeliat in kk terus " kak Citra pun pergi dan balik ke meja teman teman nya.

" Ren " panggil gw.

"Reni Eka Putri " panggil gw untuk kedua kalinya.

Hiks... Hiks.... Hiks....

Samar samar gue denger tangisan dari mulut reni. Mili demi mili air mata nya menetes membasahi pipi lembut nya.. Gue speechless dengan hal yang baru gw alami pertama kalo. Seorang cewek di depan gue menangis karena ulah gue

" Ren, jangan nangis. Gue minta maaf kalo emang ada salah sama lo " gue pun rasanya ingin ikut menangis agar bisa berbagi keluh kesah dengan cewe di samping gue ini.

" kamu gak salah kok gus. Aku yang salah karena gak bisa memendam perasaan ini "

" aku tahu, dari segi muka kamu ini biasa saja gus. Dari materi pun kamu biasa saja(anjrit kata kata nya ini menohok gw. Tapi emang bener jga sih). Tapi ada sesuatu yang lain dari diri kamu yang membuat aku nyaman di samping kamu gus "

" aku tuh sayang sama kamu "

" jujur aku cemburu gus, karena tiap hari ada saja cewek yang ingin mengenal mu. Dan puncak kecemburuan ku pun meletus saat kamu berkenalan dengan kak Citra tadi " air mata yang mengalir di pipi Reni pun semakin deras.

Guepun menyeka air matanya tersebut.

" Ren lo gak perlu menangis untuk cowok seperti gue. Air mata loterlalu berharga Ren"

"Dan asal lo tau, gue juga sayang sama lo. Lo wanita yang berharga banget buat hidup gw setelah ibu dan kakak perempuan gue "

"Dan gw ingin menjaga sesuatu yang berharga tersebut. Gue gak ingin mengotori bahkan merusak sesuatu tersebut. Jadi biarkan gue menyayangi lo dengan cara gue sendiri " ntah dari mana kata kata tersebut berasal. Mulut gue sperti nya landai gitu aja ngucapin nya.

"Dan kalo gw ingin membina sebuah hubungan, elo lah cewek pertama yang spesial di hati gw "gue pun menumpahkan segala isi hati gw pagi itu.

"Makasih ya gus. Aku jadi lega denger nya. Dan biarkan aku menyayangimu dengan caraku sendiri juga " Reni pun berhenti menangis dan memeluk tubuh gw.

Gue pun membalas pelukan nya. Karena sesungguhnya gue juga sayang sama dia. Tapi hati gue takut mengakui nya. Takut kalo hubungan silaturahmi yang sudah terjalin dengan baik, rusak cuma karena kita putus nanti.

Lama rasanya gue mendekap erat tubuh Reni. Sampai gw denger seseorang membangun kan kami dari mimpi indah pagi itu. Padahal gue dan reni tidak lagi tidur..

"Cie yang lagi asik pelukan. Ikutan dong " Tiara pun datang bergerombol dengan yang lain menuju meja tempat gw dan reni makan.

" PJ DONG NJENG " mulut Agung yang tidak pernah di sekolah in, nyerocos kek emak emak warung depan.

Gue pun hanya menggeleng dan mengisyaratkan temen temen gw untuk diam. Reni kini telah tertidur dalam pelukan gue dan sepertinya tak mau melepas pelukan nya tersebut. Karena takut salah urat karena posisi tidur nya seperti itu, dengan berat hati gue pun membangun kan nya.

" ren bangun sayang. Jangan tidur di sini " ntah kenapa gw menambahkan kata sayang di perkataan gue pagi itu.

" maaf ya sayang, capek karena tadi habis nangis " ahhh Reni pun membalas ucapan sayang dari gue Kini wajah nya cantik berseri di sertai senyuman yang semakin menambah kecantikan nya.

DIARY 2 DUNIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang